Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meraih penghargaan evaluasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dengan predikat BB.
Melalui rilis dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Dikominfo) Kota Mataram, menyebutkan penghargaan tersebut diterima langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dari Menteri PAN-RB RI Azwar Anas Abubakar di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan capaian evaluasi SAKIP dengan predikat BB merupakan satu satunya untuk pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun ini yang mendapat promosi, sebab daerah lain masih pada level B dan CC, bahkan ada yang masih predikat level C.
"Kendati capaian BB bukanlah predikat yang tertinggi, kami tetap bersyukur atas capaian ini, dan terima kasih atas kerja keras tim kelompok kerja SAKIP yang terus mengawal proses perbaikan selama ini," katanya.
Dikatakan, jika melihat ke belakang pada tahun 2014, nilai SAKIP Kota Mataram sebesar 58,1 poin dengan kategori CC. Belajar dari pengalaman, pada tahun 2017 Pemerintah Kota Mataram berhasil meningkatkan predikat dari kategori CC menjadi B dengan poin 63,13.
Angka ini berhasil dipertahankan hingga tahun 2020 dengan poin sebesar 65,76. Kemudian, pada evaluasi terakhir di tahun 2021, nilai SAKIP Kota Mataram adalah 66,62 dengan level B. "Alhamdulillah, tahun ini (2022-red) kita berhasil meriah predikat BB. Semoga ini bisa menjadi motivasi buat kami, untuk bisa lebih baik dan mampu meraih predikat A atau AA di tahun mendatang," katanya.
Lebih jauh wali kota yang didampingi, oleh Asisten II, Asisten III, dan Kepala Dinas Pariwisata saat menerima penghargaan itu menambahkan, nilai BB adalah nilai simbol akumulatif dari bobot dan kriteria penilaian yang meliputi lima aspek dari siklus SAKIP.
Lima komponen penilaian itu meliputi, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal, dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi. "Yang penting adalah, capaian tersebut sudah memberikan isyarat bahwa peta jalan yang dilalui dalam proses dan siklus pembangunan di Kota Mataram sudah 'on the right track'," katanya.
Dalam evaluasi SAKIP tersebut, katanya, para penyelenggara pemerintah sebagai pelayan publik “dituntun”, bahkan setengah dipaksa agar bekerja tidak lagi didasari oleh pemahaman berapa besar dana yang telah dan akan dihabiskan, namun bergeser menjadi berapa besar kinerja yang dihasilkan, dan kinerja tambahan yang diperlukan.
Baca juga: Universitas Mataram mendukung peningkatan produktivitas ternak di Lombok
Baca juga: Dispar Mataram menyiapkan kegiatan seni budaya sambut Tahun Baru 2023
Predikat BB atau di atasnya, dianggap bahwa siklus yang dimulai dari perencanaan, pengukuran, pengendalian dan pelaporan relatif sudah bisa diukur secara rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. "Hal ini tentu membuat indikator kerja, mulai dari posisi, hendak kemana, bahkan target pencapaian bisa terukur belum, sudah atau melebih ekspektasi bisa lebih mudah terbaca," katanya.*
Berita Terkait
Wali Kota Mataram melepas 393 calon haji kloter satu Embarkasi Lombok
Sabtu, 11 Mei 2024 9:27
Arif Fathoni masuk bursa Calon Wali Kota Surabaya terkuat di Golkar
Jumat, 10 Mei 2024 15:51
20 tahun menanti, Ratusan warga Tambak Dalam Surabaya menikmati air PDAM
Jumat, 10 Mei 2024 15:22
Wali Kota Mohan minta calon haji ASN Mataram jadi teladan
Kamis, 9 Mei 2024 16:27
Pj. Wali Kota Bima temui Wamen ATR membahas percepatan lahan IAIN Bima
Rabu, 8 Mei 2024 23:54
Sah-sah saja relawan ambil formulir Pilkada untuk Kaesang
Rabu, 8 Mei 2024 6:42
Mantan Wali Kota Bima dituntut sembilan tahun enam bulan penjara
Senin, 6 Mei 2024 15:21
Pj. Wali Kota Bima instruksikan pengawasan pembelian jagung sesuai HAP
Rabu, 1 Mei 2024 6:49