Disdag Mataram menyiapkan Rp1,8 miliar untuk bangun lapak PKL Udayana

id mataram,pkl udayana

Disdag Mataram menyiapkan Rp1,8 miliar untuk bangun lapak PKL Udayana

Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di areal kawasan Taman Udayana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan anggaran Rp1,8 miliar untuk membangun lapak pedagang kaki lima (PKL) di areal Tugu Taman Bumi Gora Udayana, sehingga menjadi lebih rapi dan tidak mengganggu eksistensi ruang terbuka hijau di kawasan itu.

"PKL-PKL yang ada di areal Tugu Taman Bumi Gora akan kita jadikan satu tempat, sehingga terlihat lebih rapi dan indah," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, NTB, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan di sela kegiatan pembongkaran 34 lapak PKL Taman Udayana bagian Timur, dari utara SMPN 6 Mataram hingga ke Masjid ujung utara Jalan Udayana.

Menurutnya, pembangunan lapak di areal Tugu Bumi Gora akan disesuaikan dengan desain pembangunan gelanggang pertunjukan seni amfiteater yang akan dibangun oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram tahun ini.

Dalam perencanaannya, lapak PKL akan didesain dengan berbagai kearifan lokal dan pada satu titik. Pedagang-pedagang akan menggunakan lapak dan gerobak dengan desain sama sehingga terlihat menarik.

"Tidak ada lagi pedagang yang berjualan di sana sini, apalagi menaruh gerobak semau mereka. Jumlah PKL masih kita data, sebab ada yang berjualan setiap hari dan ada yang hanya hari Minggu saja," katanya.

Untuk melaksanakan program penataan PKL pada areal Taman Bumi Gora tersebut, tambah Uun, Disdag sudah berkoordinasi dengan Dispar Kota Mataram agar keberadaan gelanggang pertunjukan seni amfiteater bisa sinkron dengan pembangunan lapak PKL.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengatakan untuk pembangunan gelanggang amfiteater tahun ini telah disiapkan anggaran Rp6,3 miliar yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Saat ini, kita sedang siapkan berbagai dokumen tender. Insya Allah, jika tidak ada kendala akhir Februari atau awal Maret 2023, proyek tersebut bisa dilelang," katanya.

Menurutnya, dengan anggaran sebesar Rp6,3 miliar tersebut selain akan membangun bangunan inti gelanggang pertunjukan seni amfiteater juga akan dilakukan penataan plaza, lanskap, toilet, dan fasilitas penunjang lainnya.

"Gelanggang pertunjukan seni amfiteater nanti bisa menjadi pusat kegiatan dan pertunjukan kesenian dan kebudayaan lokal di daerah ini yang dapat menarik kunjungan wisatawan," katanya.