Denpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan dari 1.375 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Bali di Turki, terbanyak berasal dari Kabupaten Buleleng. "Paling banyak dari Buleleng 401 orang PMI, bekerja paling banyak di sektor spa sebagai terapis," kata Setiawan di Denpasar, Kamis.
Adapun rincian pekerja migran Bali lainnya yang ditempatkan di Turki sejak 2022 lalu adalah 84 orang dari Badung, 119 orang dari Bangli, 67 orang dari Denpasar, 193 orang Gianyar, 59 orang Klungkung, dan 103 orang dari Tabanan. Setiawan menyampaikan bahwa hingga saat ini seluruh PMI asal kabupaten/kota di Bali aman dari gempa Turki, pun juga belum ada keluhan dari keluarga pekerja migran tersebut.
Disnaker Bali dan jajarannya bersama BP3MI diketahui memiliki grup reaksi cepat sebagai wadah pembaharuan informasi terkait kondisi PMI usai gempa Turki, di mana apabila terdapat informasi maka pihaknya akan menyalurkan langsung ke keluarga pekerja di Pulau Dewata.
"Sementara di grup belum ada katakanlah keluhan atau kesulitan, karena di sana KBRI kan punya call center juga, artinya sedang berproses. Tapi, apabila ada update pasti akan segera ditindaklanjuti BP3MI, kami di provinsi, kabupaten/kota," ujarnya. Selama ini, kata dia, pekerja migran Bali yang berada di Turki umumnya berada di daerah Izmir, Antalya, Bodrum, dan Ankara, sehingga jauh dari pusat gempa bumi.
Untuk pekerjaan, umumnya PMI Bali bekerja sebagai terapis, lantaran keunggulan tenaga kerja asal Bali diakui bagus di Turki, terbukti jumlahnya hampir 10 persen dari 12.877 orang pekerja yang berangkat ke luar negeri tahun 2022.
Baca juga: Sebanyak 1.375 pekerja migran asal Bali aman di Turki
Baca juga: TPPO sulit divonis maksimal karena beda visi penegakan hukum
"Pemerintah Turki sangat antusias dengan tenaga spa terapis di Bali. Mungkin sopan santunnya yang telah dikenal, ini jadi daya tarik pertama di penempatan PMI, khususnya Turki," jelas Kepala Disnaker Bali.
Setelah adanya bencana gempa di Turki, Disnaker Bali mengaku masih akan memantau kabar terkini dari KBRI, apalagi para pekerja migran di sana diketahui masih memiliki kontrak kerja masing-masing. Sementara, untuk tahun ini belum ada jadwal keberangkatan pekerja migran Bali ke Turki, apalagi dengan adanya bencana alam maka dinilai akan mempengaruhi minat calon PMI.
Berita Terkait
Disnaker dan ESDM Bali menemukan penyebab elpiji tiga kilogram langka
Kamis, 6 Juni 2024 5:17
Disnaker Tabanan Bali pantau kondisi 38 PMI di Turki
Jumat, 10 Februari 2023 18:40
Sebanyak 1.375 pekerja migran asal Bali aman di Turki
Rabu, 8 Februari 2023 15:54
Disnaker Bali donor darah bentuk kesetiakawanan
Jumat, 27 Januari 2023 20:58
Seorang PMI asal Lombok Tengah diduga tewas dibunuh di Malaysia
Rabu, 18 Desember 2024 16:55
Menlu memantau proses perekrutan demi lindungi pekerja migran
Rabu, 11 Desember 2024 19:34
Kisah orang Lombok Barat bertaruh mimpi di negeri jiran
Selasa, 10 Desember 2024 16:08
70 persen korban TPPO merupakan pekerja migran nonprosedural
Kamis, 5 Desember 2024 20:28