BMKG: Dua daerah di NTT siaga hujan lebat dua hari

id cuaca ekstrem ntt,siaga hujan lebat,curah hujan ntt,musim hujan ntt,cuaca ntt,bmkg,flores timur,kupang,ntt

BMKG: Dua daerah di NTT siaga hujan lebat dua hari

Ilustrasi - Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan dua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT), masing-masing Kabupaten Kupang dan Kabupaten Flores Timur berstatus siaga hujan lebat dalam dua hari ke depan.

"Daerah siaga hujan lebat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banji bandang, banjir, dan tanah longsor sehingga perlu diwaspadai masyarakat di daerah itu," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kupang, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku selama dua hari (25-26 Februari) ke depan. Agung menjelaskan selain status siaga, sejumlah daerah lain berstatus waspada hujan lebat yaitu Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Barat, Sikka, Alor, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan dan analisis dinamika atmosfer, kondisi cuaca di wilayah NTT mengalami hujan ringan hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang. Hal itu, kata dia, disebabkan adanya daerah pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah selatan NTT sehingga membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di NTT.

Kondisi itu didukung pula suhu muka laut di perairan sekitar wilayah NTT yang hangat dan kelembapan udara yang basah di setiap lapisan atmosfer serta adanya gelombang ekuator Rossby turut mempengaruhi curah hujan di wilayah NTT.

Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat otensi hujan lebat di wilayah Indonesia
Baca juga: Info BMKG prakirakan wilayah Jakarta diguyur hujan


Agung mengatakan potensi cuaca dapat memicu berbagai dampak seperti volume air sungai meningkat yang menyebabkan aliran banjir berbahaya dan mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala menengah. Selain itu, kata dia, berpotensi menimbulkan longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah sehingga perlu diwaspadai warga. Ia menyarankan agar warga berhati-hati jika beraktivitas di luar rumah atau sedapat mungkin tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak saat hujan lebat.

"Kami juga mengimbau warga agar terus memperbaharui informasi cuaca dan berkoordinasi dengan pihak terkait kebencanaan untuk mitigasi maupun penanggulangan bencana," katanya.