Waspadai hujan deras akibat aktifnya gelombang Rossby di NTT

id Cuaca ntt, hujan ntt, musim hujan ntt, hujan deras ntt, gelombang equatorial rossby, cuaca ekstrem ntt, ntt

Waspadai hujan deras akibat aktifnya gelombang Rossby di NTT

Ilustrasi - Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai hujan sedang hingga deras yang berpeluang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) akibat aktifnya gelombang equatorial Rossby di provinsi setempat.

"Terdapat belokan dan pertemuan angin di NTT dan aktifnya gelombang equatorial Rossby yang mempengaruhi cuaca NTT berupa potensi hujan sedang hingga deras," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku 5-6 April. Agung menjelaskan potensi hujan sedang hingga deras didukung pula dengan suhu permukaan laut yang cukup hangat, kelembaban yang cukup basah, serta labilitas lokal yang kuat.

Ia menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi terdampak cuaca antara lain Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Belu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya. Selain itu Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, dan Lembata.

Agung mengimbau warga di wilayah-wilayah berpotensi terdampak hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor."Potensi hujan sedang hingga deras juga dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat sehingga perlu diwaspadai warga juga," katanya.

Baca juga: BMKG ingatkan wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat
Baca juga: Indonesia hari Selasa diprakirakan alami hujan ringan hingga lebat


Warga yang tinggal di wilayah dengan topografi curam atau tebing, kata dia, patut lebih waspada dan memastikan bisa segera mengevakuasi diri secara mandiri ke tempat yang aman ketika terjadi hujan dengan durasi waktu lebih dari satu jam serta jarak pandang objek sekitar 30 meter tidak lagi terlihat dengan jelas.

Agung juga menyarankan warga agar terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG untuk mengantisipasi potensi ancaman bencana dengan melakukan langkah mitigasi yang diperlukan.