Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa pihaknya segera merumuskan pemanfaatan tambahan 8.000 kuota haji agar dapat terserap secara optimal. "Beri kesempatan kami untuk merumuskan 8.000 kuota tambahan ini, bagaimana memanfaatkannya dan untuk siapa? Kalau untuk yang reguler kemarin itu kan sudah, di antaranya untuk prioritas lansia," ujar Menag dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Rabu.
Indonesia mendapat tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 orang. Tambahan kuota ini sudah masuk dalam sistem aplikasi Arab Saudi e-Hajj per 15 Mei 2023. Dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, mereka menyetujui adanya tambahan kuota ini dan meminta agar bisa dioptimalkan demi mengurangi waktu antrean.
"Terima kasih atas persetujuan tambahan kuota 8.000 orang ini. Sebab, rapat kita hari ini tentang itu. Kita akan konsentrasi pada 8.000 kuota tambahan," kata Menag.
Menag berkomitmen agar kuota tambahan ini bisa dioptimalkan. Menurutnya, tambahan 8.000 kuota ini juga diperoleh bukan tanpa upaya. Kemenag terus berupaya melalui dinamika yang menyita waktu dan pikiran.
"Kita akan bekerja keras agar kuota tambahan juga terserap optimal, termasuk petugas haji juga ditambah meski hanya 300 orang, namun bisa bekerja maksimal dalam melayani jamaah," kata Menag. Sementara perihal usulan tambahan kuota haji sebaiknya diperuntukkan bagi pendamping haji lansia, Menag menyebut semua usulan akan ditampung untuk kemudian dicari keputusan terbaik.
Baca juga: JCH Lombok Tengah diberangkatkan dalam empat kloter
Baca juga: BKBH: Kemenag harus bertanggung jawab soal kasus pelecehan di ponpes Lombok Timur
"Ada usulan, antara lain untuk pendamping lansia. Semua usulan kita tampung. Akan kita cek di lapangan, karena tergantung juga kondisi di lapangan," katanya.