Gaji puluhan guru di KSB Diduga "Ditilep"

id KSB Gaji Guru

Gaji puluhan guru di KSB Diduga "Ditilep"

Kepala Dinas Dikpora Sumbawa Barat Drs Mukhlis

Saya sudah didatangi puluhan guru dan pihak Bank Mandiri yang mempertanyakan gaji tersebut. Prosesnya, gaji cair dari kas daerah ke bendahara dan didistribusikan ke penerima. Khusus untuk pegawai yang memiliki kredit di bank, bendahara menyetor ke ba
Sumbawa Barat (Antara NTB) - Puluhan orang guru di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu, melakukan aksi protes akibat gaji mereka untuk bulan April 2015 belum disetorkan ke bank oleh oknum bendahara Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sumbawa Barat Mukhlis, di Taliwang, Sumbawa Barat, Rabu, membenarkan puluhan guru melakukan protes atas belum jelasnya status gaji mereka.
Mukhlis juga mengakui oknum bendahara bersangkutan sudah tidak masuk kantor sejak Senin (6/4), dan sampai saat ini tidak bisa dihubungi.?
"Saya sudah didatangi puluhan guru dan pihak Bank Mandiri yang mempertanyakan gaji tersebut. Prosesnya, gaji cair dari kas daerah ke bendahara dan didistribusikan ke penerima. Khusus untuk pegawai yang memiliki kredit di bank, bendahara menyetor ke bank terkait dan sampai sekarang belum disetor," kata Mukhlis.
Oknum bendahara berinisial El itu, kata Mukhlis, membawa uang sekitar Rp130 juta yang merupakan gaji bulan April untuk 36 orang guru.
Ia memastikan tanggal 1 April 2015, uang dimaksud sudah ada di bendahara bersama total hampir Rp4 miliar gaji pegawai dinas terkait. Tetapi ternyata khusus untuk gaji guru yang memiliki hubungan kredit dengan Bank Mandiri tidak disetor.?
Mukhlis menyatakan, El terakhir masuk kantor pada Kamis (2/4). Ia mengaku sempat memerintahkan oknum tersebut untuk segera menyelesaikan masalah gaji pegawai, termasuk menyetor ke bank.
"Ternyata tidak dilakukan dan sampai sekarang yang bersangkutan tidak masuk kantor. Saya juga sudah perintahkan staf mencari ke rumahnya, juga tidak ada," ujarnya.
Mukhlis menyatakan pihaknya sudah melayangkan surat panggilan pertama dan kedua kepada oknum bendahara dimaksud, tetapi yang bersangkutan tetap tidak datang.
"Hari ini (Rabu), saya akan kirim panggilan ketiga, kalau tetap tidak datang maka saya terpaksa menindaklanjuti kasus ini ke inspektorat," katanya.
Selain gaji 36 orang guru, bendahara dimaksud juga diduga telah menggelapkan dana untuk pembayaran SPP mahasiswa peserta program beasiswa ?S2 kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, PT Newmont Nusa Tenggara dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Mukhlis mengakui sebelumnya SPP untuk dua semester tahun 2013 tidak disetor ke IPB. Tapi belakangan setelah membuat surat perjanjian untuk satu semester sudah disetor. Sisanya satu semester sampai sekarang belum diketahui kejelasannya.
Jika dihitung berdasarkan jumlah peserta 22 orang dengan nilai SPP per semester Rp3,5 juta, maka total uang SPP yang belum jelas keberadannya itu bernilai Rp154 juta.
"Kalau memang sudah disetor ke IPB harusnya ada bukti setor. Tapi sampai sekarang kami tidak tahu karena yang bersangkutan tidak pernah masuk kantor," kata Mukhlis.(*)