Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Barat terus memberikan perhatian terhadap pengelolaan lingkungan dan peningkatan sarana dan prasarana edukasi konservasi penyu.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PLN NTB berkolaborasi dengan kelompok “Kerabat Penyu Lombok” yang berlokasi di kawasan Ekosistem Esensial Penyu di Desa Kuranji Dalang, Kabupaten Lombok Barat.
Ketua Kelompok Kerabat Penyu Lombok, Masnun menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan oleh PLN ini sebagai upaya pelestarian hewan penyu di wilayah Dusun Kuranji Bangsal, Desa Kuranji Dalang, Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Masnun pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari PLN UIW NTB.
"Konservasi ini berdiri pada November tahun 2015. Alhamdulillah, PLN mulai menyalurkan bantuan sejak tahun 2020. Bantuan yang diberikan berupa pemagaran, pembangunan fasilitas pendukung seperti toilet dan fasilitas lainnya," ujar Masnun
Ia menjelaskan di kelompok Kerabat Penyu Lombok menangkar 3 jenis penyu yaitu penyu lekang, penyu hijau dan penyu sisik, yang proses penetasannya tergantung dari musim bertelur. Dalam kurun waktu 1 tahun, terdapat 4 bulan waktu penyu untuk menetas.
Bersama kelompoknya, Masnun juga terus berupaya untuk meningkatkan populasi satwa penyu melalui kegiatan pemeliharaan intensif di penetasan semi alami dan menyelenggarakan kegiatan wisata edukasi secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan penyuluhan agar dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman masyarakat akan pentingnya upaya pelestarian penyu.
"Terima kasih kami ucapkan, dukungan dari PLN ini sangat berarti bagi kami, khususnya menjaga populasi penyu yang terancam punah, khususnya yang hidup di Selat Lombok," ucap Masnun.
Secara terpisah, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan bantuan tersebut diberikan karena melihat adanya potensi pengembangan kelompok masyarakat di Desa Kuranji Dalang, Lombok Barat. Selain itu, adanya peluang untuk mengembangkan wisata di daerah pesisir pantai menjadi salah satu tujuan destinasi ecotourism.
"Penyu berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut yang harus kita jaga bersama. Tentunya kami berharap dengan bantuan ini, “Kerabat Penyu Lombok” dapat berinisiatif secara mandiri dalam melestarikan keanekaragaman hayati satwa penyu berlandaskan prinsip konservasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak," katanya.
"Kerabat Penyu Lombok" menerima bantuan dari PLN terbagi dalam dua tahap. Di tahun 2021, total bantuan yang diberikan sebesar Rp75 juta yakni berupa pembangunan sarana dan prasarana berupa pasang baru listrik, pembangunan tembok keliling, papan informasi, atap kolam, biaya pakan penyu, patroli telur dan biaya operasional.
Sedangkan di tahun 2022, PLN kembali memberikan bantuan sebesar 120 juta yang digunakan untuk pembangunan pagar, home stay, panggung, showcase, freezer, toilet musholla, dll.