Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memamerkan 145 produk inovasi dalam Pameran Riset dan Inovasi Hakteknas 2023 di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 11-13 Agustus 2023 untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) Ke-28.
“Peringatan Hakteknas Ke-28 menjadi momentum untuk mendorong pengembangan riset dan inovasi dalam rangka peningkatan daya saing bangsa,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Pameran Hakteknas 2023 digelar dalam rangka memperkenalkan 145 produk hasil inovasi perguruan tinggi yang telah teruji secara lebih dekat kepada masyarakat. Produk-produk tersebut terdiri atas 31 produk di bidang pangan, 32 produk di bidang energi, 59 produk di bidang kesehatan, sembilan produk kendaraan listrik, dan 14 produk riset serta produk inovasi lain.
Beberapa produk unggulan yang ditampilkan di antaranya Semar Urban Hydroz mobil hemat energi dari Tim Semar Universitas Gadjah Mada, Ventilator Covent-20 dari Universitas Indonesia, dan Tinta Organik Gambir dari Universitas Andalas.
Selain itu, terdapat pula produk Padi Unggul Aerobic Super Rice dari Universitas Syiah Kuala, Cajuput Candy dari Institut Pertanian Bogor, Smart Water Quality Monitoring dan Panel PLTS Berbasis IOT dari Universitas Negeri Malang.
Nizam mengatakan pengembangan riset dan inovasi terhadap teknologi baru dapat dilakukan melalui program Kedaireka dan Matching Fund perguruan tinggi yang bekerja sama dengan berbagai mitra di Indonesia.
Produk riset tersebut harus relevan dan bermutu serta memiliki fokus pada lima bidang prioritas yaitu membangun ekonomi hijau, ekonomi berbasis maritim, digital ekonomi, kesehatan dan obat-obatan, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemendikbudristek M. Faiz Syuaib mendorong insan perguruan tinggi agar melakukan riset yang relevan dengan potensi yang dimiliki setiap kampus sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selain itu, kualitas riset harus terus ditingkatkan dan tidak hanya semata-mata untuk reputasi output kampus namun juga dapat memberikan dampak positif berupa solusi terhadap berbagai masalah di masyarakat.
Baca juga: Kemendikbudristek lakukan sosialisasi sistem zonasi kawasan Trowulan
Baca juga: Ajak dubes negara sahabat baca puisi Chairil Anwar
"Riset di perguruan tinggi harus berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan evidence based sehingga memberikan solusi dan dapat diimplementasikan di masyarakat," kata Faiz.
Berita Terkait
Inovasi startup akan dipamerkan di Hakteknas 2019 di Bali
Rabu, 31 Juli 2019 12:08
KEMRISTEK LUNCURKAN HAKTEKNAS
Kamis, 14 Juli 2011 13:54
Perkembangan teknologi lahirkan pemahaman baru pada seni
Senin, 19 Agustus 2024 21:17
Saatnya industri otomotif bergerak untuk bawa teknologi baru
Jumat, 19 Agustus 2022 10:06
Penataan Candi Borobudur pertimbangkan aspek cagar budaya dan teknologi
Kamis, 14 Juli 2022 19:45
Apple kantongi hak paten baru teknologi layar
Selasa, 5 Juli 2022 20:11
Disney memakai teknologi mutakhir dalam "Lion King" demi pikat penonton
Selasa, 16 Juli 2019 9:14
IKM Mataram manfaatkan teknologi digital baru 40 persen
Selasa, 27 November 2018 16:52