IKM Mataram manfaatkan teknologi digital baru 40 persen

id IKM Mataram

IKM Mataram manfaatkan teknologi digital baru 40 persen

Seorang perajin menyelesaikan pembuatan topeng Lombok di Desa Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (4/10). Hingga September 2018, Kementerian Koperasi dan UKM telah memfasilitasi 2.156 pelaku UKM untuk mengantongi standarisasi mutu dan sertifikasi yang ditargetkan 2.500 pelaku UKM pada akhir tahun. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc/18.

Mataram (Antaranews NTB)- Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat hingga saat ini industri kecil menengah (IKM) yang telah dapat memanfaatkan teknologi digital baru mencapai 40 persen.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram Yance Hendra Dirra di Mataram, Selasa, mengatakan, meskipun angka tersebut masih di bawah 50 persen dari sekitar 4.000 IKM se-Kota Mataram, tetapi jumlah itu sudah hampir setara dengan nasional.

"Secara nasional, IKM/UKM yang dapat memanfaatkan teknologi digital melalui bisnis dalam jaringan (daring) atau `online" tercatat sebesar 41 persen," katanya kepada sejumlah wartawan di sela peluncuran "Kemilau Mutiara Mataram" sebagai salah satu "brand" membumikan mutiara di Mataram sekaligus mendorong industri mutiara di kota ini.

Untuk meningkatkan jumlah IKM yang mampu memanfaatkan teknologi digital, pihaknya, telah melaksanakan beberapa kali pelatihan bahkan memfasilitasi IKM untuk pembuatan website dan lainnya.

Selain itu, juga telah dibentuk Warung IKM yang menjadi wadah bagi semua IKM untuk melakukan pemasaran produksi secara daring, sehingga IKM yang belum memiliki kemampuan menjual secara "online", dapat dibantu IKM lainnya.

"Dengan demikian, warung IKM juga dapat membantu meningkatkan kemampuan IKM dalam melakukan transaksi jual beli secara daring," katanya.

Karenanya, Yance menduga IKM-IKM yang belum dapat memanfaatkan teknologi digital disebabkan beberapa faktor antara lain, belum ada kemauan, gagal teknologi (gaptek), dan belum punya fasilitas pendukung.

"Namun demikian, kami berharap bagi IKM yang belum memanfaatkan teknologi digital bisa tetap berkumpul di warung IKM, agar dapat dibantu melakukan pemasaran dalam jaringan," katanya.