Medan (ANTARA) - Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Medan Area Angga Tinova Yudha mengapresiasi normalisasi Sungai Deli sepanjang 34,5 meter untuk mengatasi banjir di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Insya Allah, pembersihan Sungai Deli diinisiasi oleh Wali Kota Medan ini dapat mengatasi persoalan banjir," ungkap Angga di Medan, Kamis.
Dengan normalisasi ini, sebut dia, selain aliran sungai semakin lancar, juga dapat mengatasi penurunan kapasitas daya tampung Sungai Deli hingga 10 sampai 18 persen tersebut. Pihaknya menilai penanganan banjir dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution sangat serius, dan terbukti penanganan banjir masuk dalam program prioritas.
Selain membersihkan aliran Sungai Deli, Pemkot Medan secara masif menormalisasi drainase, pembangunan kolam retensi, pembangunan drainase menggunakan u-ditch dan membangun rumah pompa.
Normalisasi Sungai Deli dilakukan sepanjang 34,5 kilometer dengan melibatkan 2.303 orang, di antaranya 1.000 personel TNI AD selama 64 hari terhitung mulai 27 September 2023.
Ia juga mengajak warga Kota Medan untuk mendukung penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Medan, salah satu bentuk senantiasa menjaga kebersihan, terutama tidak membuang sampah ke sungai.
"Tanpa dukungan penuh masyarakat, upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Medan akan sia-sia," tuturnya. Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Kota Medan Topan Ginting menyebut normalisasi Sungai Deli ini dilakukan selama 64 hari kerja.
Sungai Deli menjadi sasaran kegiatan ini 34,5 kilometer yang terbagi dalam empat sektor dengan melibatkan 2.303 orang, di antaranya 1.000 personel TNI AD. Ia mengatakan sektor I jembatan Belawan-Rumah Sakit (RS) Delima sepanjang 9,2 km, Sektor II RS Delima-RS Martha Friska 8,9 km, Sektor III RS Martha Friska-Jalan Palang Merah 7,5 km, dan Sektor IV Jalan Palang Merah-Kanal 8,5 km.
Baca juga: Normalisasi Jakarta baiknya fokus pada empat sungai
Baca juga: PUPR Mataram mulai menggencarkan normalisasi saluran
Metode pelaksanaan pekerjaan normalisasi Sungai Deli ini dengan menambah penampang basah, lalu pembersihan lereng dan tanggul sungai yang menggunakan alat berat. "Sedangkan pembersihan lereng ditargetkan 800 meter sampai satu kilometer per hari," kata dia.