Praya (Antara NTB) - Sebanyak 70 atlet Indonesia ikut meramaikan kejuaraan dunia paralayang atau "Paragliding Accuracy World Cup" tahun 2016 yang diselenggarakan di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Dari 138 atlet yang sudah registrasi, 70 diantaranya tercatat dari Indonesia," kata Ketua Panitia PGAWC 2016 Wahyu Yudha di Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat.
Sedangkan untuk atler lainnya tercatat berasal dari 20 negara, antara lain Slovenia, Serbia, Jepang, China, Taiwan, Singapura, Malaysia, Thailand, Canada, dan Korea.
Disebutkan, 70 atlet utusan Indonesia yang akan berlaga di ajang dunia ini, sudah dibekali dengan kemampuan dan pengalaman lebih dalam bidang paralayang.
Bahkan, salah satu peraih gelar juara dunia parahlayang kategori ketepatan pendaratan asal Kalimantan Timur, Lis Andriana (32), kembali ikut memperebutkan juara dunia di tahun ini.
"Lis Andriana, tahun ini ikut lagi," ujar Wahyu.
Lis Andriana diketahui sudah tiga kali berturut-turut meraih juara dunia, terhitung sejak tahun 2012 hingga 2014. "Jadi di tahun 2015 itu, dia absen, karena mengalami cidera kaki pas latihan," katanya.
Kompetisi olahraga terbang bebas menggunakan sayap kain (parasut) ini, diselenggarakan di Are Guling Bay, kawasan pesisir Pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.
Are Guling Bay merupakan salah satu pesona keindahan alam yang dimiliki pantai Kuta, Kabupaten Lombok Tengah. Di atas hamparan pasir putih yang membentan di sepanjang pantai Kuta itu, para atlet dunia akan mempertunjukkan kebolehannya berparalayang dari lereng bukit yang tingginya mencapai 150 meter di atas permukaan laut.
Pergelutan untuk meraih juara dunia paralayang tahun ini, rencananya akan berlangsung di Are Guling Bay hingga Minggu (7/8) mendatang. (*)