Polisi temukan titik terang di kasus penganiayaan santriwati Ponpes Al-Aziziyah

id kasus kematian santriwati, polresta mataram, ponpes al aziziyah, penyidikan polisi,Al-Aziziyah

Polisi temukan titik terang di kasus penganiayaan santriwati Ponpes Al-Aziziyah

Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan titik terang pada kasus dugaan penganiayaan seorang santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah berinisial NI asal Nusa Tenggara Timur, yang pada akhirnya meninggal usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono, Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili di Mataram, Senin, mengungkapkan bahwa titik terang itu berasal dari temuan seorang saksi yang sempat berkomunikasi dengan almarhumah sebelum menjalani perawatan medis di wilayah Lombok Timur.

"Jadi, korban ini menghubungi satu orang saksi sebelum dibawa ke Lombok Timur, melapor dipukul temannya," kata Regi.

Baca juga: Polisi pastikan kasus penganiayaan santriwati di Ponpes Al-Aziziyah Lobar berjalan

Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah keberadaan saksi tersebut. Pihak kepolisian mendapatkan informasi bahwa saksi kini berada di luar negeri bekerja sebagai pekerja migran.

"Pada waktu pemeriksaan, pihak pondok pesantren memberikan keterangan ke kami, saksi ini pergi menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia)," ujarnya.

Meski demikian, Regi memastikan penanganan kasus ini terus berlanjut untuk mengungkap penyebab meninggalnya santriwati inisial NI.

Baca juga: Polresta Mataram pelajari hasil autopsi jenazah santriwati Ponpes Al-Aziziyah

Dalam penanganan kasus ini pihak kepolisian sudah mengantongi hasil autopsi jenazah NI. Selain itu, pemenuhan berkas penyidikan ini didapatkan dari keterangan saksi, dari santriwati dan pengurus pondok pesantren.

Ada juga permintaan keterangan ahli pidana maupun psikolog serta tenaga kesehatan di Kabupaten Lombok Timur yang sempat memberikan perawatan medis terhadap almarhumah sebelum akhirnya meninggal.

Santriwati NI meninggal pada usia 13 tahun usai menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Raden Soedjono, Kabupaten Lombok Timur, Sabtu (29/6).

Baca juga: Polisi periksa 50 saksi kasus penganiayaan santriwati di Ponpes Al-Aziziyah
Baca juga: Polisi periksa 8 saksi kasus penganiayaan santriwati Ponpes Al-Aziziyah
Baca juga: Ayah santriwati korban penganiayaan di Ponpes Al-Aziziyah minta perlindungan LPSK
Baca juga: Polisi panggil 14 saksi kasus penganiayaan santriwati di Ponpes Al-Aziziyah