Yogyakarta (ANTARA) - Perkumpulan "Pita Merah Jogja" (PMJ) meluncurkan aplikasi untuk memudahkan orang dengan HIV/AIDS di Kota Yogyakarta mengakses layanan kesehatan baik dalam situasi normal maupun saat terjadi bencana alam.
Koordinator PMJ Eva Dewa Masyitha di Yogyakarta, Kamis, mengatakan aplikasi yang diberi nama "Montov" (monitoring kesehatan orang dengan HIV/AIDS) menyediakan berbagai fitur yang berguna untuk memantau kondisi kesehatan para penderita HIV/AIDS.
"Aplikasi ini memberikan informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengecekan CD4, viral load, kapan mengambil obat dan kapan meminum obat," kata dia.
Eva menuturkan aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store secara gratis tersebut akan memberitahu secara otomatis kepada penggunanya, terkait waktu minum obat sesuai jadwal. Pengembangan aplikasi itu, menurut dia, menjadi salah satu upaya PMJ membantu menjaga konsistensi penderita HIV/AIDS menjalankan terapi antiretroviral (ARV)-nya.
"Montov juga memiliki fitur pencatatan riwayat kesehatan. Fitur ini penting dalam memudahkan pengguna untuk melacak perubahan dan perbaikan dalam kondisi kesehatannya sepanjang waktu," kata dia.
Selain memudahkan akses layanan kesehatan, kata dia, aplikasi tersebut mampu membuat orang dengan HIV/AIDS lebih tanggap bencana. Melalui fitur yang disediakan, menurut dia, para pengguna aplikasi akan mendapatkan pesan serta informasi terkait bencana alam di sekitarnya.
"Bencana harus diantisipasi karena saat situasi bencana, layanan kesehatan biasanya harus jadi satu dengan korban bencana. Sementara teman-teman penderita HIV/AIDS harus minum obat setiap hari serta memantau kesehatan secara berkala tidak boleh putus," kata dia.
Baca juga: Sebanyak 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Baca juga: Komunitas garda terdepan menuju Indonesia bebas AIDS 2030
Menurut Eva, saat terjadi situasi bencana maupun dalam kondisi normal, aplikasi tersebut bakal memberikan informasi alamat Puskesmas, khususnya yang memiliki layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) HIV.
"Untuk saat ini aplikasi ini hanya dapat digunakan di wilayah Kota Yogyakarta saja. Kami masih akan mengembangkan fiturnya sesuai kebutuhan orang dengan HIV/AIDS," kata dia.
Berita Terkait
KPA Badung sosialisasikan pencegahan HIV/AIDS untuk generasi muda
Jumat, 7 Juni 2024 20:26
Dinkes Manggarai Barat catat 32 kasus baru HIV/AIDS tahun 2023
Rabu, 7 Februari 2024 19:24
Sebanyak 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 6:59
Komunitas garda terdepan menuju Indonesia bebas AIDS 2030
Sabtu, 2 Desember 2023 14:34
Kemenkes pastikan pengobatan HIV/AIDS gratis
Rabu, 29 November 2023 5:56
OKP di Papua harus aktif sosialisasikan bahaya HIV/AIDS
Rabu, 8 November 2023 5:58
Bogor merancang aplikasi monitor kondisi penderita AIDS
Kamis, 12 Oktober 2023 6:05
Desa Adat di Bali sepakat ikut sosialisasi HIV-AIDS
Minggu, 17 September 2023 6:29