Jakarta (ANTARA) - Akademisi Ekonomi dan Energi dari Universitas Pertamina A. Rinto Pudyantoro mengharapkan pemerintah ke depan dapat menjaga kondisi yang kondusif dan mengurangi polemik di sektor energi demi memastikan terjaganya iklim investasi yang baik di Indonesia.
"Keributan akibat aturan kontroversial pasti akan membuat investor berpikir ulang. Sektor migas itu kalau tidak ribut atau tenang-tenang saja selama lima tahun ke depan diyakini akan berkembang," kata Rinto saat diskusi bertajuk "Menanti Arah Pemimpin Baru di Sektor Migas" yang diselenggarakan oleh Indonesia Petroleum Association (IPA), di Jakarta, Kamis.
"Justru yang dapat dilakukan oleh pemerintah pada periode tersebut adalah sejumlah pembenahan atau perbaikan pada beberapa persoalan yang dianggap mengganggu operasional, seperti perijinan dan tax treaty," lanjut dia,
Menurut Rinto, dari 12 instrumen yang berpengaruh pada keputusan berinvestasi di Indonesia, terdapat satu instrumen yang dikendalikan oleh pemerintah seratus persen, yaitu kebijakan fiskal. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan kebijakan fiskal yang dibuatnya akan meningkatkan gairah investor untuk berinvestasi.
"Pemerintah memiliki kendali 100 persen terhadap kebijakan fiskal. Pemerintah bisa melakukan perubahan kebijakan apa saja dan kapan saja. Oleh karena itu, kebijakan tersebut seharusnya berdampak pada kemudahan berinvestasi," ujarnya.
Ia mengungkapkan iklim investasi sektor hulu migas Indonesia memang mulai menunjukkan pergerakan yang positif. Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi investasi hulu migas pada 2023 mencapai 13,7 miliar dolar AS atau naik dari dari tahun sebelumnya sebesar 12,1 miliar dolar AS.
Sementara di 2024 ini, SKK Migas menargetkan nilai investasi hulu migas akan meningkat mencapai 17,7 miliar dolar AS. Sementara itu, Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong mengungkapkan bahwa temuan beberapa sumber daya gas bumi dalam jumlah besar belakangan ini seharusnya bisa menimbulkan kepercayaan diri bagi para pelaku usaha di tengah kondisi banyaknya lapangan tua dan target produksi migas yang terus menurun.
Baca juga: Pengamat politik sebut Maruarar Sirait energi baru TKN Prabowo-Gibran
Baca juga: Program SEB Pertamina edukasi 4.685 siswa
"Saya kok sekarang melihat sektor hulu migas Indonesia seperti sedang take off. Untuk itu, momen yang ada saat ini sangat penting dijaga dan didukung oleh berbagai kebijakan yang tepat dari pemerintah. Harus diakui bahwa ada banyak hal yang berubah dalam tata cara pengelolaan di sektor hulu migas saat ini, di mana kita sedang menuju ke arah yang benar. Kita harus terus mendorongnya," ujar dia.
Berita Terkait
Harga saham gabungan sore ini menguat dipimpin saham sektor energi
Kamis, 14 Maret 2024 17:10
Investor Timur Tengah ajukan minat investasi sektor EBT di IKN
Senin, 19 Februari 2024 16:08
Sektor energi terbarukan ciptakan 3,2 juta lapangan kerja
Rabu, 24 Januari 2024 6:39
TPN menjelaskan strategi Ganjar-Mahfud untuk sektor energi
Kamis, 18 Januari 2024 20:49
PLN raih predikat Green Ratings di sektor energi dan pertambangan
Kamis, 25 Mei 2023 5:12
Gas alam mendukung sektor transportasi dan pariwisata
Minggu, 26 Maret 2023 12:35
Disperin NTB fokus mengembangkan sektor industri energi terbarukan
Kamis, 15 Desember 2022 18:33
Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77, PLN raih lima penghargaan di sektor ESDM
Minggu, 16 Oktober 2022 14:42