Mataram (Antara NTB)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana membuka pelatihan jurnalistik tingkat SMA/SMK/MA se-Kota Mataram yang digelar Pewarta Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Kegiatan ini menjadi wadah edukasi mendapatkan ilmu jurnalistik sekaligus melihat seperti apa dunia wartawan, sehingga bisa menulis kata dengan etika jurnalistik yang benar ," katanya sesaat sebelum membuka kegiatan pelatihan di Mataram, Sabtu.
Dikatakan, kebiasaan menulis bisa dimulai dari "gadget", namun tulisan harus baik dan benar dengan ejaan yang tertata, agar bisa menimbulkan persepsi bagi orang yang membacanya.
"Tulislah status secara intelek, karena statusmu mencerminkan kualitas kecerdasan emosionalmu," katanya di hadapan puluhan peserta.
Dalam kegiatan pelatihan jurnalistik yang dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi, dan Asisten III Setda Kota Mataram Hj Baiq Evi Ganevia, mengatakan, ilmu jurnalistik tidak ada di sekolah.
"Kalian beruntung menjadi peserta pelatihan ini, untuk menambah kepercayaan dan kepekaan sosial masyarakat dan tidak mudah menerima informasi yang belum tentu kebenarannya," katanya.
Mohan begitu wakil wali kota akrab disapa, mengatakan, setinggi dan sepandai apapun pendidikan seseorang, tetapi jika mereka tidak menulis maka mereka akan hilang dari pusaran sejarah.
"Karenanya menulis itu penting, dan harus diimbangi dengan kebiasaan membaca sehingga bisa dengan mudah menuangkan ekspresi saat menulis," ujarnya.
Menurutnya, pelajar atau anak muda paling potensial dan memiliki semangat tinggi, sehingga berbagai potensi yang dimiliki harus disalurkan dengan benar salah satunya dengan menulis.
Generasi muda harus mampu menyiapkan diri untuk berbagai kompleksitas pertarungan, dengan berbagai kreativitas dan kemandirian dan mau bekerja sama melalui organisasi.
"Kreativitas dan kemandirian itu tentunya harus berdasarkan nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama, jika tidak kita akan terjebak," katanya.
Terjebak, kata wakil wali kota, salah satunya dengan informasi tidak benar atau data-data "liar" yang bisa berdampak negatif pada diri sendiri.
Sementara Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik Pelajar Zulfahmi sebelumnya mengatakan, kegiatan pelatihan jurnalistik ini digagas oleh para wartawan dan wartawati yang sehari-harinya mencari berita di wilayah Pemerintah Kota Mataram, baik dari media cetak, elektronik maupun media "online" dengan jumlah peserta 100 orang.
"Tema yang kami usung dalam pelatihan ini adalah menciptakan kader jurnalis yang berintegritas," sebutnya.
Kegiatan ini bertujuan, memberikan edukasi kepada para pelajar agar bisa lebih bijak memanfaatkan teknologi informasi, sebab di era ini semua orang bisa menjadi jurnalis.
Namun, harapannya para "netizen" bisa memberikan informasi yang benar dan berintegritas, baik itu melalui media sosial maupun yang lainnya.
Dengan demikian, mereka bisa menjadi bagian kontrol informasi yang berdar sekaligus mengindari berita "hoax" atau palsu.
"Jangan sampai pelajar mengonsumsi berita `hoax` kemudian disebar lagi," kata Zulfahmi yang juga menjadi wartawan Radar Lombok. (*)
Wakil Wali Kota Buka Pelatihan Jurnalistik Pelajar
"Menulis itu penting, dan harus diimbangi dengan kebiasaan membaca sehingga bisa dengan mudah menuangkan ekspresi saat menulis"