Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan meskipun harga beras di pasaran dikabarkan naik, stok beras untuk kebutuhan masyarakat pada musim tanam 2024 masih aman.
"Ketersediaan beras saat ini mencapai 149.732.65 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lombok Tengah, Lalu Ahmad Satriadi di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, stok beras ini masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan Ramadhan, sehingga pihaknya akan mengusulkan beras impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Lombok Tengah sebelum musim panen pada musim tanam 2024 dimulai.
"Stok beras ini masih aman untuk kebutuhan hingga Ramadhan," katanya.
Baca juga: Harga Beras di Loteng masih stabil di musim kemarau 2023
Ia mengatakan untuk harga beras saat ini memang mengalami kenaikan Rp15 ribu per kilogram bila dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp14 ribu per kilogram. Meskipun ada kenaikan harga beras, stok di pasar relatif aman.
"Stok kita masih aman," katanya.
Selain stok beras yang masih aman, stok jagung, daging sapi, daging ayam, telur dan minyak goreng juga dipastikan masih aman. Sedangkan untuk ketersediaan bumbu dapur seperti cabai rawit mencapai 485.32 ton, cabai keriting 501.36 ton bawang merah 322.37 ton dan bawah putih 58.12 ton.
"Artinya untuk stok kebutuhan pangan di Lombok Tengah masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dengan kenaikan harga beras tersebut, karena ketersediaan beras di pasaran masih aman. Terlebih saat ini perkiraan musim panen di mulai April 2024, sehingga ketersediaan beras masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Warga tidak usah panik, pemerintah juga telah mengajukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan pangan secara nasional,” katanya.