Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Khilmi mengatakan bahwa Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merupakan pejuang petani setelah melakukan gebrakan dengan memperjuangkan pupuk subsidi hingga menjadi 9,5 juta ton atau senilai Rp54 triliun.
"Sekarang petani bisa tersenyum lega karena pupuk sudah tersedia dimana-mana. Saya kira Pak Menteri adalah pejuang petani. Karena itu perjuangan beliau perlu mendapat apresiasi atas perhatian yang sangat besar terhadap para petani," kata Khilmi dalam keterangan di Jakarta, Minggu (31/3).
Menurut Khilmi dengan upaya yang telah dilakukan Menteri Pertanian tersebut merupakan kabar bahagia karena ke depan petani tak akan lagi dihadapkan pada persoalan pupuk yang kurang di saat musim tanam tiba.
Sebelumnya Mentan telah menandatangani alokasi penambahan pupuk bersubsidi sebesar sebesar Rp28 triliun. Dengan tambahan tersebut, kini total anggaran pupuk subsidi menjadi Rp54 triliun. Dengan penambahan anggaran tersebut maka alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 ton di tahun 2024.
Khilmi berharap dengan tambahan ini produksi dalam negeri dapat meningkat sehingga ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada, terlebih mampu memenuhi kebutuhan nasional maupun ekspor.
"Yang paling penting adalah kita tidak bergantung pada kebijakan impor. Jadi sekali lagi DPR mendukung sekaligus mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Menteri dalam menambah pupuk subsidi," ucap Khilmi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan alokasi pupuk subsidi tahun 2024 mendapat penambahan anggaran senilai Rp28 triliun sehingga total menjadi Rp54 triliun, demi peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan.
Ia mengatakan, penambahan tersebut merupakan tindak lanjut hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga sejumlah menteri terkait termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Lanjut Amran menuturkan dengan penambahan anggaran tersebut maka alokasi pupuk mencapai 9,5 juta ton, dan resmi diputuskan melalui surat Menteri Keuangan Nomor S-297/MK.02.2024.
"Kabar baik ini yang ditunggu-tunggu petani Indonesia karena ini bagian dari tonggak sejarah kembalinya kebutuhan petani yaitu pupuk. Alhamdulillah tadi pagi saya sudah tanda tangan," katanya.
Baca juga: RUU DKJ upayakan Jakarta jadi kota kelas dunia, kata Mendagri
Baca juga: Ditjen Hubdat-Komisi V DPR memastikan kesiapan Terminal Purboyo Madiun
Meski begitu Amran mengatakan bahwa terdapat hal penting yang harus diperhatikan dalam pendistribusian sehingga tepat sasaran yakni kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah agar memperkuat pengawasan kios maupun distributor agar tidak terjadi penyimpangan.
Dia menyebut volume pupuk subsidi tahun 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.