"Conscious Diet" bisa menurunkan berat badan berkelanjutan

id ahli nutrisi,dr Yovi yoanita,diet conscious

"Conscious Diet" bisa menurunkan berat badan berkelanjutan

Ahli di bidang nutrisi, kebugaran, dan anti-aging Dr Yovi Yoanita pendiri YClinic pada acara peluncuran buku "Conscious Diet", di Jakarta, Kamis (30/5). (ANTARA/HO-)

Jakarta (ANTARA) - Pakar Nutrisi dan Kebugaran Dr Yovi Yoanita mengatakan banyak orang menjalani diet karena ikut-ikutan atau hanya sesaat, padahal diet seharusnya menjadi gaya hidup untuk mencapai tujuan kesehatan atau penurunan berat badan berkelanjutan yang optimal dengan menjalani "Conscious Diet".

"Diet yang disadari adalah kunci untuk mencapai kesehatan optimal sehingga orang perlu didorong untuk memahami cara menemukan diet yang sesuai dengan kebutuhan unik," kata Yovi Yoanita dalam acara peluncuran bukunya yang berjudul "Conscious Diet" seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta belum lama ini.

Dr. Yovi Yoanita, seorang ahli di bidang nutrisi, kebugaran, dan anti-aging, membagikan pengalaman serta keahliannya yang luas dalam buku tersebut dengan lebih dari 19 tahun pengalaman praktik.

Sarjana dari Fakultas Kedokteran dan Magister Kesehatan Masyarakat dengan spesialisasi Ilmu Gizi dari Universitas Padjadjaran itu lebih lanjut menyatakan setiap orang perlu memiliki kesadaran baru dalam pola makan sehat yang diperkenalkan melalui "Conscious Diet".

"Diet tersebut tidak hanya membahas cara menemukan diet yang sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran dalam menjalani diet," ujar pendiri YClinic yang telah menyelesaikan fellowship di bidang anti-aging dan kesehatan mental fungsional.

Dalam buku "Conscious Diet", Dr Yovi membahas secara mendalam topik-topik penting seperti faktor emosi, cheating, hormon stres, dan hormon insulin yang memengaruhi diet.

Buku ini juga mengulas tentang empat tipe tubuh, yakni adrenal, ovarium, tiroid, dan liver yang masing-masing memiliki kebutuhan diet yang berbeda sehingga melalui "Conscious Diet" diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih sadar dalam menjalani pola diet yang sehat dan berkelanjutan.

Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat. Angka obesitas di tanah air meningkat dalam beberapa tahun terakhir, mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Pada tahun 2019, angka obesitas di Indonesia mencapai 14 persen dan kini meningkat menjadi 25-26 persen.

Obesitas menjadi masalah yang perlu segera ditangani, karena merupakan faktor risiko untuk penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, dan hipertensi.

Obesitas pada anak-anak dan remaja juga menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan, meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
 
Obesitas pada anak-anak dan remaja meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. ANTARA/Sizuka.