BI promosikan mutiara dan tenun NTB di forum IMF-Bank Dunia

id BI NTB,Forum IMF-Bank Dunia

BI promosikan mutiara dan tenun NTB di forum IMF-Bank Dunia

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Wahyu Ari Wibowo, memperkenalkan mutiara dan kain tenun gedogan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, kepada peserta forum pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali. (Foto Antaranews NTB/ist)

Pertemuan tersebut merupakan kesempatan bertemu dan berinteraksi langsung dengan para tamu dari berbagai negara untuk promosikan NTB
Mataram (Antaranews NTB) - Bank Indonesia (BI) mempromosikan mutiara dan kain tenun gedogan Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, di pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Bali.

"Pertemuan tersebut merupakan kesempatan bertemu dan berinteraksi langsung dengan para tamu dari berbagai negara untuk promosikan NTB," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Wahyu Ari Wibowo.

Pihaknya juga memanfaatkan momentum tersebut untuk tidak hanya mempromosikan mutiara dan kain tenun, tetapi juga mengenalkan NTB secara umum sehingga diketahui sudah dalam kondisi menuju normal kembali pascagempa.

Wahyu mengatakan promosi mutiara laut Lombok sebenarnya hasil kurasi, di mana Lombok sangat dikenal dengan kualitas hasil alam tersebut. 

Begitu juga dengan kain tenun gedogan Pringgasela merupakan sesuatu yang sudah lolos kurasi sehingga bisa dipromosikan di pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.

"Harapannya kedua produk tersebut semakin dikenal luas di tingkat internasional sehingga membuka ruang ekspor," ujarnya.

Selain memperkenalkan dalam bentuk fisik produk, pihaknya juga mempromosikan mutiara dan kain tenun Pringgasela dengan menyebarkan selebaran (brosur) dalam bahasa Inggris.

Dalam selebaran tersebut menginformasikan tentang sejarah mulai dari awal munculnya budi daya mutiara laut hingga proses memproduksi perhiasan mutiara di NTB.

Ada juga selebaran yang menceritakan tentang sejarah awal mula warga Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, menggeluti kerajinan kain tenun gedogan hingga menembus pasar berbagai negara.

"Jadi dalam selebaran itu ada informasi mengenai sejarah motif-motif kain tenun yang mencerminkan budaya orang Lombok," ucap Wahyu.

Kantor Perwakilan BI NTB juga membawa pelaku usaha kerajinan mutiara yang bisa berbahasa Inggris agar para peserta pertemuan IMF-Bank Dunia bisa bertransaksi langsung. (*)