Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terjadi peningkatan hujan sehingga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang pada Desember 2024.
"Terjadi peningkatan curah hujan, NTB siaga bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG NTB Bastian Andarino dalam keterangan tertulis di Mataram, Rabu.
BMKG menyatakan pada dasarian I Desember 2024 (11–20 Desember 2024) terdapat peluang curah hujan di atas 100 milimeter/dasarian di hampir seluruh wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan probabilitas 70 hingga lebih dari 90 persen.
Terdapat pula peluang curah hujan di atas 150 mm/dasarian yang terjadi di Pulau Lombok pada umumnya dengan probabilitas 40 hingga 80 persen.
"Sedangkan di Pulau Sumbawa didominasi dengan probabilitas 10 persen hingga lebih dari 80 (wilayah Tambora)," katanya.
Baca juga: Hujan sepanjang hari bakal guyur NTB
Berdasarkan monitoring, analisis dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi curah hujan tinggi (iklim) dengan level waspada di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur.
"Kemudian di Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu," katanya.
Untuk potensi curah hujan dengan level siaga diprakirakan terjadi di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Utara, Sumbawa, dan Sumbawa Barat.
"Indikasi curah hujan tinggi dengan level awas yaitu di Dompu (Kecamatan Pekat) dan Kabupaten Bima (Kecamatan Tambora)," katanya.
Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang tinggi di perairan NTB awal Desember 2024
BMKG menyatakan saat ini wilayah NTB tengah memasuki puncak musim hujan. Adanya potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang,.
Masyarakat diimbau agar berhati-hati ketika di luar rumah serta diharapkan tidak membuang sampah di saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba, khususnya pada periode peralihan musim seperti sekarang ini," katanya.
Baca juga: Masyarakat diminta waspadai cuaca ekstrem di wilayah NTB
Baca juga: NTB masuki puncak musim hujan