Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua masyarakat demi mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Komitmen Kemendikdasmen untuk meningkatkan pendidikan bermutu untuk semua, mengurangi kesenjangan dan ketimpangan sekolah swasta dan sekolah negeri, guru ASN serta guru swasta, soal pendidikan di Jawa dan luar Jawa. Semua itu ikhtiar kami untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang sudah tertanam hakiki dalam dasar konstitusi kita," kata Fajar seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Hal tersebut dia sampaikan di sela-sela kunjungannya ke sejumlah sekolah di Sumatera Barat, yakni SD Percobaan Ujung Gurun, SMP 6 Muhammadiyah Muhammadiyah, dan Sekolah Kalam Kudus pada Jumat (13/12).
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menekankan pentingnya perhatian khusus dan intens terhadap tujuh kebiasaan siswa sebagai upaya meningkatkan kualitas belajar dan kualitas hidup para peserta didik. Tujuh kebiasaan itu meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat, dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Berikutnya, Fajar menyampaikan pula bahwa mengurangi rivalitas dan kesenjangan mutu pendidikan untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua merupakan ikhtiar besar Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti saat ini.
Setelah mengunjungi sekolah, Mendikdasmen yang juga Ketua Lembaga Kajian Kemitraan Stategis (LKKS) PP Muhammadiyah itu menjadi khatib Jumat di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Kota Padang dan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan pengukuhan Pengurus Hizbul Wathan (HW) Sumbar.
Baca juga: SMKN 3 Mataram jadi pionir transformasi pendidikan NTB
Dalam kegiatan-kegiatan itu, Fajar menekankan bagaimana membangkitkan gelora pendidikan yang bermutu dan hadir untuk semua, termasuk membangkitkan gerakan pendidikan Muhammadiyah di Ranah Minang.
"Sumatera Barat punya arti penting dalam hidup saya. Leluhur saya adalah keturunan Bukittinggi. Guru hidup saya adalah tokoh bangsa dari Ranah Minang di Sumpur Kudus, Buya Ahmad Syafii Maarif," ungkap Fajar.
Baca juga: GRIB Jaya mendukung pemerintah fokus pemerataan pendidikan-kesehatan
Ia menambahkan, di tanah Minang juga tempat lahir para pendiri bangsa, ulama besar, dan tokoh pendidikan.
"Kita perlu belajar sejarah perjuangan hidup dari tokoh-tokoh hebat dari bumi Minang ini. Ada Bung Hatta, KH Agus Salim, Tan Malaka, Buya HAMKA, Rohana Kudus, Engku Sjafei dan masih banyak lagi. Baik tokoh Minang lampau maupun tokoh Minang kontemporer seperti Buya Syafii Maarif," jelas Fajar.
Kunjungan Wamendikdasmen di Sumatera Barat berlangsung selama tiga hari, 12 hingga 14 Desember 2024.