Istanbul (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Donald Trump akan menyetop pendanaan AS untuk Gavi, aliansi global untuk vaksin dan imunisasi, serta mengurangi penanggulangan malaria.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh The New York Times, Rabu (26/3), lembar kerja setebal 281 halaman dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang dikirim ke Kongres pada Senin malam (24/3) menguraikan pemotongan program bantuan luar negeri.
Rencana tersebut mencakup penghentian lebih dari 5.000 program sementara hanya 900 program yang akan dilanjutkan, karena seluruh anggaran berkurang drastis. Gavi, yang menyediakan vaksin untuk anak-anak di negara-negara berkembang, akan kehilangan dukungan AS sebesar 2,6 miliar dolar.
Para ahli memperingatkan keputusan itu akan mengakibatkan 75 juta anak tidak mendapatkan vaksinasi selama lima tahun dan 1,2 juta kematian. AS telah menjadi donor utama Gavi dengan menyumbang 13 persen dari total anggaran aliansi tersebut.
Baca juga: Kurs rupiah hari ini menguat seiring survei kepercayaan konsumen AS melemah
Pemotongan dana bantuan tersebut juga berdampak pada program pengendalian malaria di negara-negara seperti Kamerun dan Tanzania.
Baca juga: Elon Musk sebut Presiden Trump setuju tutup USAID
Menurut laporan The New York Times, pemerintah AS telah memutuskan untuk melanjutkan hibah obat-obatan untuk mengobati HIV dan tuberkulosis, serta bantuan pangan untuk negara-negara yang terdampak perang saudara dan bencana alam.
Sumber: Anadolu