Distan Mataram meminta petani ikut asuransi antisipasi cuaca ekstrem

id Dinas Petanian ,Kota Mataram,AUTP

Distan Mataram meminta petani ikut asuransi antisipasi cuaca ekstrem

Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Irwan Harimansyah. ANTARA/Nirkomala.

Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta para petani ikut serta dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem.

Plt Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Kamis, mengatakan, AUTP merupakan asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko gagal panen akibat banjir, kekeringan, atau serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Jika sudah ada asuransi, petani tidak terlalu khawatir ketika terdampak cuaca ekstrem termasuk hidrometeorologi yang bisa menyebabkan gagal panen," katanya.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi adanya 110 hektare sawah petani Kota Mataram yang terendam dan rusak akibat banjir pada 6 Juli 2025, yang hingga saat ini petani masih menunggu adanya bantuan.

Sementara, Dinas Pertanian tidak dapat memberikan ganti rugi atas kerusakan yang dialami para petani tersebut sebab Distan tidak memiliki alokasi anggaran untuk penggantian kerugian akibat bencana.

Baca juga: Distan Mataram usulkan 1.300 dosis vaksin PMK ke Pemprov NTB

Karena itulah, sejak awal pihaknya melalui penyuluh pertanian selalu menganjurkan para petani mengikuti program asuransi pertanian, guna antisipasi kerugian petani akibat kondisi yang tidak diinginkan.

Akibat banjir yang merendam 110 hektare lahan pertanian tersebut, petani gagal panen sekitar 660 ton gabah kering panen. Jumlah itu, jika diasumsikan rata-rata hasil panen padi petani mencapai 5-6 ton per hektare.

"Kalau lahan petani sudah masuk AUTP maka ketika terjadi gagal panen, petani bisa melakukan klaim sehingga petani tidak rugi. Karena itulah, kami terus edukasi petani agar mau masuk AUTP," katanya.

Data Distan Kota Mataram sebelumnya, menyebutkan, untuk menjadi peserta AUTP petani diberikan berbagai kemudahan pelayanan. Bahkan setiap musim tanam petugas dari Jasindo akan datang ke petani langsung mengurus berbagai persyaratan AUTP.

Baca juga: Distan pastikan sapi kurban di Lombok Tengah bebas PMK

Dengan demikian, petani tidak perlu datang ke kantor Jasindo, begitu juga ketika ada klaim pembayaran, pihak asuransi akan membantu dan mempermudah para petani.

"AUTP ini sebagai langkah antisipasi. Tapi sayang, banyak petani yang enggan mengikuti program tersebut," katanya.

Untuk alasan sendiri, Irwan, tidak bisa menjawab karena alasan pasti hanya ada dari masing-masing petani.

"Akan tetapi, status petani di Mataram yang hanya petani penggarap bukan pemilik lahan kemungkinan bisa menjadi alasan mereka tidak mau masuk AUTP," katanya.

Data terakhir sampai Juli 2025, jumlah kelompok tani di Kota Mataram sebanyak 73 kelompok dengan luas lahan 1.414,86 hektare. Satu kelompok tani rata-rata memiliki lahan 19,38 hektare.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.