Pilah sampah dari rumah disosialisasikan di Mataram

id Dinas LIngkungan Hidup,Kota Mataram,pilah sampah

Pilah sampah dari rumah disosialisasikan di Mataram

Salah satu media sosialisasi program pilah sampah yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi kegiatan pilah sampah dari rumah untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Selasa, mengatakan sosialisasi dilakukan melalui aparat kecamatan, kelurahan, hingga tingkat lingkungan.

"Kami juga menyebar banner melalui media sosial agar masyarakat bisa tersosialisasi secara masif," katanya.

Ia mengatakan program pilah sampah itu sebagai tindak lanjut dari instruksi Wali Kota Mataram Nomor: 500.914.2/8965/SETDA/XII/2025 tentang Pemilihan Pengangkutan Sampah Terpilah Kota Mataram.

Baca juga: Penerimaan retribusi sampah di Mataram capai Rp6 miliar

Instruksi tersebut, katanya, meminta seluruh warga Kota Mataram, pelaku usaha, badan usaha, dan layanan publik, untuk melakukan pemilahan dan pewadahan sampah dari sumber.

Kegiatan pemilahan dan pewadahan sampah dari sumber dapat dilakukan dengan memilah sampah organik dan anorganik dalam wadah atau kantong plastik dengan warna berbeda.

"Untuk sampah organik menggunakan wadah atau kantong warna putih, sedangkan sampah anorganik menggunakan wadah warga hitam," katanya.

Selain mengatur tentang pilah sampah dengan menggunakan dua wadah berwarna beda, DLH Kota Mataram juga telah membuat jadwal untuk pengangkutan sampah tersebut sesuai dengan jenisnya agar tidak tercampur.

Baca juga: DLH Mataram tak akan angkut sampah "horeka" tidak terpilah

Untuk sampah organik, lanjutnya, proses pengangkutan akan dilakukan petugas pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. Sementara sampah anorganik diangkut pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

"Kami berharap masyarakat bisa berpartisipasi mendukung program pilah sampah agar sampah bisa terkelola secara maksimal," katanya.

Kebijakan program pilah sampah tersebut, kata dia, dilakukan karena adanya kebijakan dari TPA Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, membatasi ritase pembuangan sampah ke TPA hanya satu ritase, dan tidak menerima sampah sisa makanan.

Dengan adanya pemilahan sampah dari rumah tersebut, lanjutnya, petugas baik roda tiga maupun dump truck bisa lebih mudah juga melakukan pemilahan.

Baca juga: DLH Mataram segera operasionalkan tiga insinerator tangani sampah

Petugas roda tiga dan dump truck juga sudah diedukasi terkait hal tersebut, agar memudahkan pengolahan dan pengurangan volume sampah dibuang ke TPA Kebon Kongok.

"Wadah dengan kantong hitam akan langsung dibawa ke Bank Sampah Induk (BSI) Kebon Talo, Ampenan, untuk didaur ulang, begitu juga dengan sampah anorganik sisa makan akan digunakan sebagai pakan maggot," katanya.

Jika program tersebut berjalan, maka petugas DLH hanya akan membuang jenis sampah residu atau sampah tidak bisa didaur ulang serta tidak bisa diolah kembali ke TPA seperti popok, pembalut, plastik kemasan, tisu bekas pakai, masker sekali pakai, bungkus makanan berminyak, styrofoam, puntung rokok, serbet atau kapas bekas.

Baca juga: PUPR lakukan skala prioritas angkut sampah basah di Mataram
Baca juga: Program pilah sampah dengan wadah dua warna ditetapkan di Mataram
Baca juga: Di ujung kota, sampah bicara

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.