PULUHAN MAHASISWA BIMA DEMO DI MAPOLDA NTB

id

Mataram, 19/11 (ANTARA) - Puluhan mahasiswa asal Bima yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Rakyat (Ampera) menggelar demontrasi di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, terkait kasus penembakan di Ngali yang mengakibatkan dua warga meninggal.

Para mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Mataram itu datang dengan membawa spanduk dan poster berisi kutukan terhadap aksi penembakan yang diduga dilakukan aparat kepolisian di Desa Ngali, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima.

Saat itu pihak kepolisian sempat menawarkan dialog melalui perwakilan para pengunjukrasa, namun para mahasiswa menolak, mereka minta Kapolda NTB yang mendatangi para pengunjukrasa.

Para mahasiswa yang menggelar unjukrasa itu sempat membakar poster di jalan depan Mapolda NTB sebagai aksi protes karena permintaan mereka tidak dikabulkan, aksi demo tersebut dijaga puluhan aparat kepolisian.

Setelah sekitar satu jam menggelar aksi demo para mahasiswa membubarkan diri dan kemudian kembali ke kampusnya masing-masing.

Dalam pernyataan sikap yang dibagi-bagikan kepada para pengendara yang melewati jalan depan Mapolda NTB, para pengunjuk rasa menuntut agar para pelaku penembakan di Ngali bertanggungjawab atas meninggalnya dua warga setempat.

Para mahasiswa juga menuntut agar Kapolda NTB, Kapolres Bima, Kapolres Kota Bima dan Kapolres Dompu diadili atas kejahatan kemanusiaan atas warga Ngali dan minta Komisi Nasional Hak Azasi Manusia untuk melakukan investigasi langsung terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Desa Ngali.

Seperti dilansir sejumlah media cetak di NTB dalam bentrokan aparat kepolisian dengan warga Desa Ngali menyebabkan dua warga setempat meninggal dunia, yakni Ratiman dan Aminah, diduga karena karena ditembak aparat kepolisian.(*)