Jakarta (ANTARA) - Museum Mahkamah Agung berisi sejarah badan peradilan di Tanah Air yang memakan biaya lebih dari Rp19 miliar diresmikan Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali.
"Kami resmikan, bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya. Di dunia peradilan, kita juga punya pahlawan-pahlawan pejuang di dalam mendirikan peradilan," ujar Hatta Ali di Kompleks Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat.
Di ruang utama museum itu, terdapat tabung agak mengerucut tanpa tutup yang dibubuhi tulisan timbul pepatah hukum dari tokoh-tokoh hukum terkenal internasional.
Perkembangan peradilan di Indonesia pun dipamerkan di antaranya dengan menggunakan kemasan multimedia, seperti buku-buku berisi hukum yang dapat dibaca melalui layar sentuh.
Selain itu, terdapat deretan biografi ketua Mahkamah Agung masa sebelum-sebelumnya.
Peraga persidangan pengadilan tinggi dengan jubah hakim dan perlengkapan pengadilan lain pun dipajang di museum itu.
Hatta Ali menuturkan pihaknya telah melakukan kunjungan ke museum-museum mahkamah agung negara-negara lain untuk me dapatkan inspirasi dalam pembangunan Museum Mahkamah Agung.
"Kalau kami kunjungi mahkamah-mahkamah di luar, pada umumnya punya museum sendiri. Itulah yang menginisiasi sehingga kami pun perlu menghargai pahlawan pejuang peradilan pendahulu kita," tutur dia.
Berita Terkait
Mahkamah Agung pilih ketua baru Senin pagi
Minggu, 5 April 2020 19:27
Ketua MA sebutkan kekurangan tenaga hakim
Jumat, 27 Desember 2019 16:45
Ketua MA menilai penjara tak buat pengguna narkoba jera
Rabu, 27 November 2019 21:37
Sebanyak enam calon hakim ad hoc HAM di MA lolos seleksi kualitas
Rabu, 3 April 2024 20:05
KPK menunggu salinan putusan kasasi MA untuk Bupati Mimika-Papua
Selasa, 2 April 2024 18:12
KPK sebutkan gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh mencapai Rp9 miliar
Jumat, 29 Maret 2024 5:00
Hakim MA pangkas hukuman mantan Direktur RSUD Praya jadi 7,5 tahun
Senin, 18 Maret 2024 16:19
MA tolak kasasi mantan Kadistan Bima terkait korupsi saprodi
Kamis, 7 Maret 2024 16:07