Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berharap kebijakan pemerintah yang memberikan diskon tiket penerbangan hingga 50 persen mulai 1 Maret 2020, bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah ini.
"Pemotongan harga tiket yang cukup fantastis ini, kita harapkan mampu mendorong wisatawan mau berkunjung ke Nusa Tenggara Barat, khususnya Kota Mataram," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu dikemukakannya menyikapi kebijakan pemerintah yang telah memutuskan memberi intensif sebesar 50 persen untuk tiket penerbangan di 10 destinasi wisata di Indonesia selama tiga bulan ke depan, guna menggenjot sektor pariwisata di tengah epidemi virus Corona di dunia.
Sebanyak 10 destinasi tersebut adalah Bali, Malang, Yogyakarta, Labuhan Bajo, Lombok, Batam, Manado, Silangit, Tanjung Pinang dan Tanjung Pandan.
Denny begitu Kadispar Kota Mataram ini akrab disapa berharap dan optimistis dengan kebijakan tersebut kunjungan wisatawan bisa meningkat, sehingga memberikan "multiplier effect" terhadap sektor lainnya.
Misalnya, terhadap tingkat hunian hotel, serta peningkatan ekonomi masyarakat sebab dengan adanya tingkat kunjungan wisatawan, secara otomatis ekonomi akan bergerak dari wisata belanja.
"Untuk itulah, terhadap kebijakan itu kita berharap banyak destinasi wisata di Mataram yang akan dikunjungi wisatawan termasuk wisata religi Islamic Center," ujarnya.
Menurutnya, sejumlah potensi objek wisata yang dapat dikunjungi wisatawan ke Kota Mataram antara lain, objek wisata alam berupa pantai sepanjang 9 kilomter, dengan destinasi Pantai Ampenan, Loang Baloq dan Pantai Gading.
Selain itu juga ada wisata religi, dimana Kota Mataram memiliki makam-makam yang dikeramatkan warga yakni Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan dan Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela merupakan tokoh-tokoh siar agama Islam, bahkan ada juga makam Van Der Ham merupakan makam seorang Jenderal dari Belanda.
Di samping itu, ada Taman Mayura dengan berbagai nilai-nilai sejarah kerajaan Hindu, pusat kuliner di Taman Udayana, dan Taman Sangkareang. Serta objek wisata belanja dengan berbagai produk unggulan Kota Mataram berupa kerajinan mutiara, emas dan perak di Sekarbela dan produk kerajinan cukli di kawasan Sayang-Sayang.
Berita Terkait
Dispar sarankan pekerja revitalisasi Pantai Ampenan Mataram lembur
Minggu, 17 November 2024 15:52
Dispar Mataram wadahi promosi pelaku ekonomi kreatif via Festival Ekraf 2024
Kamis, 14 November 2024 13:10
Jika harga tiket pesawat di NTB turun, kunjungan wisatawan meningkat
Kamis, 7 November 2024 11:39
Dispar: Pembatasan kunjungan bukan solusi atasi krisis air di Gili Trawangan
Jumat, 1 November 2024 18:56
DPRD Bali menggali pengalaman Yogyakarta penanganan wisatawan
Kamis, 31 Oktober 2024 19:01
Pelaku wisata kuliner di Mataram diberi pelatihan agar dapat berinovasi
Senin, 28 Oktober 2024 21:32
Proyeksi nilai pungutan wisman 2025 sudah sesuai situasi
Kamis, 24 Oktober 2024 19:26
Pemkot Mataram dan Kejaksaan edukasi nelayan Pantai Loang Baloq
Kamis, 24 Oktober 2024 15:02