BI NTB edukasi warga Pulau Medang tentang virus corona

id Bank Indonesia,TNI AL,Pulau Medang,Virus Corona

BI NTB edukasi warga Pulau Medang tentang virus corona

Asisten Manajer Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Sugiyanto (kiri dua), menyerahkan secara simbolis bantuan untuk desa dan sekolah di Desa Bajo Medang, Pulau Medang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Senin (16/3/2020). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI AL) mengedukasi warga Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa, tentang cara mencegah terkena virus corona yang saat ini mewabah di seluruh dunia.

"Berbagai negara, termasuk Indonesia dilanda virus corona. Oleh karena itu, kami datang untuk memberikan pencerahan," kata Asisten Manajer Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Sugiyanto, di Pulau Medang, Kabupaten Sumbawa, Senin.

Ia mengatakan edukasi tentang upaya pencegahan agar tidak terkena virus corona sebagai bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) melalui Ekspedisi Laskar Nusa 2020 bekerja sama dengan TNI AL.

Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sampari - 628 di bawah kendali Komandan Kapal Letnan Kolonel Laut (P), Wirastyo Haprabu, mengunjungi daerah kategori terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di NTB, yakni Pulau Moyo, Bajo Pulau, Calabai, Pulau Medang, dan Pulau Maringkik.

Kegiatan keliling daerah 3T tersebut digelar selama tujuh hari sejak 12-18 Maret 2020.

"Melalui edukasi yang dilakukan oleh dokter bersama tim medis TNI AL, semoga Pulau Medang bebas dari virus corona," kata Sugiyanto, yang juga pimpinan rombongan Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020.

Kepala Desa Bajo Medang, Pulau Medang, Rustamaji, mengapresiasi kepedulian Bank Indonesia bersama TNI AL untuk memberikan edukasi tentang virus corona sekaligus menyerahkan bantuan kepada sekolah-sekolah di daerahnya.

"Sebagian besar warga desa Pulau Medang adalah nelayan. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih atas pencerahan yang diberikan," ujarnya.

Sementara itu, dr Ardita Fransiska Pratiwi, dari Balai Kesehatan Pangkalan TNI Angkatan Laut Mataram, memberikan penjelasan tentang virus corona yang merupakan salah satu bentuk virus yang memiliki karakteristik sama dengan virus SARS dan MERS yang sempat mewabah di Arab Saudi dan China beberapa tahun lalu.

"Ketiga virus tersebut termasuk kategori virus yang menjadi perhatian serius karena sangat berbahaya," katanya.

Dr Ardita Fransiska Pratiwi (kanan), memeriksa kondisi kesehatan seorang warga lanjut usia.

Menurut dia, pola penyebaran virus corona awal mulanya dari hewan ke manusia, yakni dari kelelawar, babi, dan kucing yang dikonsumsi. Setelah itu, menular dari manusia ke manusia.

Saat ini, virus corona sudah menjadi trend penyakit yang dibahas di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Awalnya mewabah di Wuhan, China, sejak Januari 2020.

Kemudian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona menjadi salah satu wabah yang harus dihindari seluruh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Virus tersebut menyerang saluran pernapasan sehingga penularan ke manusia bisa lewat ludah saat berbicara, makan bersama, bersin yang mengeluarkan cairan lewat hidung kemudian terbawa udara.

Ciri orang terkena virus corona adalah demam lebih dari 38 derajat Celcius, batuk dan bersin seperti orang biasa, dan sesak napas.

"Kalau ada orang yang sakit dengan ciri ketiga tersebut maka harus dicurigai. Segera lapor ke pihak medis terdekat. Kalau sudah dicurigai kemudian dites di rumah sakit, sebelum ditetapkan sebagai orang yang harus diwaspadai," ucap Ardita.

Saat ini, kata dia, belum ada vaksin yang bisa mengobati virus corona. Pengobatan selama ini adalah hanya mengurangi gejala.

Oleh sebab itu, dokter asal Madura itu mengajak warga Pulau Medang untuk melakukan pencegahan dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Caranya adalah dengan cara mencuci tangan. Ada enam langkah cuci tangan yang sudah dipromosikan Kementerian Kesehatan, yakni mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun atau bisa menggunakan antiseptik.

Enam langkah mencuci tangan pakai antiseptik, yakni gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, semua jari tangan kanan dan kiri saling mengunci, kemudian ibu jari tangan kiri dan kanan diputar bergantian, dan terakhir gosok ujung kuku semua jari tangan.

Ardita menambahkan hal lain yang juga harus diperhatikan agar tidak terkena penularan virus adalah menggunakan masker sebagai pelindung dari berbagai kuman dan penyakit yang yang berasal dari air liur.

"Orang batuk dan pilek, dan orang sehat silakan pakai masker pada beberapa situasi. Contohnya ketika di ruang publik.Penggunaan masker 24 jam. Tidak boleh dicuci atau disimpan karena fungsinya sekali pakai. Dan jangan pegang bagian tengah. Selesai dipakai buang di tempat sampah," katanya.

Ardita juga mengimbau warga Pulau Medang untuk memasak daging hewani hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Hal itu untuk memastikan daging yang akan dimakan sudah benar-benar sehat.

Selain penyuluhan kesehatan, Ekspedisi Laskar Nusa 2020 juga bertujuan untuk menyosialisasikan tentang rupiah kepada masyarakat yang tinggal di daerah 3T yang datang berobat.

Seorang warga Pulau Medang menukarkan uang rupiah kepada petugas layanan kas kapal keliling.

Selain itu, menyosialisasikan tentang tugas dan fungsi bank sentral sekaligus memberikan layanan kas penukaran uang.

Bank Indonesia juga membantu memberikan pengobatan gratis dan menyerahkan bantuan buku, peralatan sekolah dan alat olah raga.

Khusus di Pulau Medang, sekolah penerima bantuan, yakni SDN 1 Pulau Medang, SDN 2 Pulau Medang, SMPN 5 Satap, Labuhan Badas, di Pulau Medang, dan MTs NW Pulau Medang.