Resepsi "ngunduh mantu" terpaksa dibatalkan antisipasi COVID-19
Wonosobo (ANTARA) - Rencana menggelar resepsi ngunduh mantu di dua desa, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu, terpaksa dibatalkan menyusul adanya imbauan dari pemerintah kecamatan setempat untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
Camat Kalikajar Bambang Triyono bersama sejumlah petugas dalam Satuan Tugas Penanangann COVID-19 di Kecamatan Kalikajar turun langsung menyampaikan imbauan persuasif adanya larangan untuk mengadakan acara-acara yang mengudang keramaian dan kerumunan massa di tengah merebaknya virus corona.
"Kami hari ini turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan adanya warga yang hendak menyelenggarakan acara resepsi ngunduh mantu di dua lokasi, yaitu Desa Rejosari dan Desa Perboto," kata Bambang.
Imbauan dari pihak Satgas COVID 19 Kalikajar, menurut Bambang, diterima baik oleh kedua pihak keluarga di dua lokasi yang berbeda tersebut sehingga acara yang sedianya berlangsung pada hari ini kemudian ditunda.
Ia menyampaikan pihak keluarga sangat kooperatif dan bisa memahami adanya larangan membuat acara yang berpotensi dihadiri banyak orang dan menjadi media penularan virus corona tanpa mereka sadari.
"Terlebih ini salah satu keluarga yang hendak menggelar resepsi di Desa Perboto, pasangannya berasal dari Karawang, Bekasi yang merupakan daerah di sekitar Jakarta dan tengah menjadi daerah terjangkit corona sehingga kami juga meminta agar keluarga yang saat ini berada di salah satu hotel di Kledung pulang kembali," katanya.
Bambang menuturkan bahwa pihak satgas sepakat untuk tidak memberikan toleransi terhadap kemungkinan menyebarnya virus sehingga terpaksa mengambil langkah tegas tersebut.
Kedua mempelai yang ditemui oleh Satgas secara langsung pun, menurut Bambang, cukup berbesar hati karena paham akan bahaya virus corona.
Mempelai pria maupun wanita di kedua desa tersebut, menurut dia, sudah sama-sama mengerti dan patuh akan adanya larangan sementara untuk tidak mengadakan resepsi. Tenda yang telah dipasang untuk menerima tamu, akhirnya secara sukarela dibongkar sendiri.
Langkah persuasif yang diambil pihak Satgas COVID-19 Kalikajar, kata dia, menjadi wujud komitmen untuk tidak setengah-setengah dalam upaya mendukung pemerintah mencegah penyebaran virus korona.
Sebelumnya, pihaknya sudah menjalankan sosialisasi ke seluruh desa, bahkan belum lama ini maklumat dari Kapolri yang berisi imbauan tegas untuk tidak mengadakan acara keramaian juga telah disebarkan.
"Kami susul dengan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan sebagai satu upaya sterilisasi area-area publik agar tidak terpapar virus," katanya.
Camat Kalikajar Bambang Triyono bersama sejumlah petugas dalam Satuan Tugas Penanangann COVID-19 di Kecamatan Kalikajar turun langsung menyampaikan imbauan persuasif adanya larangan untuk mengadakan acara-acara yang mengudang keramaian dan kerumunan massa di tengah merebaknya virus corona.
"Kami hari ini turun langsung ke lokasi setelah menerima laporan adanya warga yang hendak menyelenggarakan acara resepsi ngunduh mantu di dua lokasi, yaitu Desa Rejosari dan Desa Perboto," kata Bambang.
Imbauan dari pihak Satgas COVID 19 Kalikajar, menurut Bambang, diterima baik oleh kedua pihak keluarga di dua lokasi yang berbeda tersebut sehingga acara yang sedianya berlangsung pada hari ini kemudian ditunda.
Ia menyampaikan pihak keluarga sangat kooperatif dan bisa memahami adanya larangan membuat acara yang berpotensi dihadiri banyak orang dan menjadi media penularan virus corona tanpa mereka sadari.
"Terlebih ini salah satu keluarga yang hendak menggelar resepsi di Desa Perboto, pasangannya berasal dari Karawang, Bekasi yang merupakan daerah di sekitar Jakarta dan tengah menjadi daerah terjangkit corona sehingga kami juga meminta agar keluarga yang saat ini berada di salah satu hotel di Kledung pulang kembali," katanya.
Bambang menuturkan bahwa pihak satgas sepakat untuk tidak memberikan toleransi terhadap kemungkinan menyebarnya virus sehingga terpaksa mengambil langkah tegas tersebut.
Kedua mempelai yang ditemui oleh Satgas secara langsung pun, menurut Bambang, cukup berbesar hati karena paham akan bahaya virus corona.
Mempelai pria maupun wanita di kedua desa tersebut, menurut dia, sudah sama-sama mengerti dan patuh akan adanya larangan sementara untuk tidak mengadakan resepsi. Tenda yang telah dipasang untuk menerima tamu, akhirnya secara sukarela dibongkar sendiri.
Langkah persuasif yang diambil pihak Satgas COVID-19 Kalikajar, kata dia, menjadi wujud komitmen untuk tidak setengah-setengah dalam upaya mendukung pemerintah mencegah penyebaran virus korona.
Sebelumnya, pihaknya sudah menjalankan sosialisasi ke seluruh desa, bahkan belum lama ini maklumat dari Kapolri yang berisi imbauan tegas untuk tidak mengadakan acara keramaian juga telah disebarkan.
"Kami susul dengan kegiatan penyemprotan cairan disinfektan sebagai satu upaya sterilisasi area-area publik agar tidak terpapar virus," katanya.