Positif COVID-19 NTB tambah 16 sehingga tembus 108 kasus, terbanyak Mataram dan Lombok Timur

id Corona,Covid-19,NTB

Positif COVID-19 NTB tambah 16 sehingga tembus 108 kasus, terbanyak Mataram dan Lombok Timur

Istimewa

Mataram (ANTARA) - Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan jumlah pasien positif baru Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bertambah 15 orang sehingga secara keseluruhan jumlah kasus akibat virus mematikan tersebut menjadi 108 kasus.

"Dengan adanya tambahan 15 kasus baru terkonfirmasi positif, tidak ada sembuh baru, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sebanyak 108 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, 4 orang meninggal dunia, serta 93 orang masih positif dan dalam keadaan baik," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas COVID-19 NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, penambahan kasus positif itu setelah Tim Gugus Tugas COVID-19 melakukan pemeriksaan terhadap 74 sampel dengan hasil 55 sampel negatif, 4 pasien sampel ulangan positif dan 15 sampel kasus baru positif COVID-19.

"Para pasien positif baru ini berasal dari Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 5 orang dan Lombok Barat 1 orang," ucapnya.

Di antara kasus baru positif tersebut, kata Sekda, yakni pasien nomor 94, inisi M (33), perempuan, warga Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Diketahui, pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Namun, memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar dan saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong.

Pasien nomor 95, inisial S (30) perempuan warga Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit COVID-19. Namun, sama memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong.

Pasien nomor 96, inisial JH (29) perempuan warga Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Tetapi riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan
ke Gowa Makassar. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong.

Pasien nomor 97, inisial R (65) perempuan warga Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah
terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong.

Pasien nomor 98, inisial U (74) laki-laki warga Desa Paok Lombok, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong.

Selanjutnya, pasien nomor 99, inisial N (62) perempuan warga Desa Bengkel Selatan, Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19 dan riwayat kontak dengan pasien COVID-19 juga tidak pernah. Namun, pasien ke rumah sakit karena batuk, sesak, demam, dan riwayat bronkhitis. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB.

Pasien nomor 100 inisial A (50) laki-laki warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 101 inisial KM (22) laki-laki warga Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 102, inisial RA (55), laki-laki warga Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 103, inisial RM (29), perempuan, warga Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan orang yang melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 104, inisial H (46), laki-laki warga Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 105 inisial CAF (25) laki-laki warga Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 106 inisial MZ (42), laki-laki warga Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 107 inisial H, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

Pasien nomor 108 inisial AA (14) laki-laki warga Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Wisma Nusantara Kota Mataram.

"Kesemua pasien positif COVID-19 dalam kondisi baik. Dan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19 petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif," jelasnya.

Lebih lanjut, Sekda NTB menyatakan populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku
Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.

"Sebanyak 506 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 600 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 22 orang (3,7%) reaktif, dan 1.299 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 354 orang (27,3%) reaktif. Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan
diagnosa COVID-19," katanya.