Mataram, 26/10 (ANTARA) - Tim forensik dari Laboratorium Forensik Denpasar, Bali, mulai meneliti ledakan di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, yang terjadi Minggu (24/10) tengah malam.
"Tiga orang tim forensik baru saja tiba dan akan langsung melakukan olah TKP ledakan," kata Kapolres Kota Bima AKBP Kumbul KS, ketika dihubungi ANTARA dari Mataram melalui telepon selularnya, Selasa.
Ia mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) itu akan menggambarkan sumber ledakan atau jenis bahan peledak yang digunakan.
Sementara ini, pihaknya juga belum mengidentifikasi pelakunya, meskipun sudah memeriksa sembilan orang saksi pada Senin (25/10).
"Hari ini akan ada delapan orang lagi yang diperiksa sebagai saksi untuk memperjelas peristiwa tersebut," ujarnya.
Pada Minggu (24/10) tengah malam terjadi ledakan di salah satu ruang kerja anggota KPU Kabupaten Bima Ahmad Yani, yang mengakibatkan tembok ruangan jebol dan kaca jendela kantor hancur, serta salah satu warung yang berada dekat ruangan tersebut terkena percikan ledakan.
Tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu karena saat kejadian semua anggota KPU Kabupaten Bima beserta stafnya sudah kembali ke kediaman masing-masing.
Ledakan yang diduga bom itu ditangani Polres Kota Bima karena gedung KPU Kabupaten Bima itu berada di wilayah hukum Kota Bima.
Diduga ledakan itu merupakan aksi teror terhadap anggota KPU Kabupaten Bima selaku penyelenggara pemilu kepala daerah, yang pada pemungutan suara 7 Juni 2010, dimenangi oleh pasangan Ferry Zulkarnaen-Syafruddin (Fersy).
Ferry Zulkarnaen merupakan kandidat yang tengah berkuasa (incumbent) yakni Bupati Bima periode 2005-2010.
Sehari setelah ledakan yang diduga bom itu terjadi, muncul aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Bima yang juga terletak di wilayah administrasi Kota Bima.
Lebih dari 500 orang warga yang diduga sebagai pendukung pasangan calon yang kalah dalam pemilu kepala daerah di Kabupaten Bima, menggelar aksi dan sempat merusak pagar pembatas Kantor Bupati Bima.
Aksi itu bahkan nyaris bentrok dengan ratusan massa pendukung pasangan yang memenangi pemilu kepala daerah di Kabupaten Bima yakni pasangan Ferry Zulkarnaen-Syafruddin (Fersy).(*)