Mataram (ANTARA) - Organisasi nirlaba Classroom of Hope bertemu Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah untuk membahas investasi pabrik bata plastik dan membangun sekolah percontohan berbahan baku bata plastik di Lombok Barat.
Salah seorang pendiri organisasi Classroom of Hope, Duncan Ward mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan calon investor dengan nilai investasi sebesar satu juta euro untuk membangun pabrik bata berbahan baku plastik dari limbah. Namun terlebih dahulu ia harus berkonsultasi mengenai jenis teknologi yang akan digunakan.
Menurut Duncan, salah satu pilihan teknologi tersebut yakni antara Kolombia atau produk bata plastik Finlandia yang dikenal lebih fleksibel untuk aplikasi tidak hanya sebagai bahan bangunan.
Dikatakan Duncan, NTB dipilih setelah Jawa Barat karena potensi dan prioritas pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan seperti zero waste atau bebas sampah sangat mendukung dalam mengenalkan teknologi ini.
"Jika terwujud, pabrik bata plastik ini akan menjadi yang pertama di Asia," ujarnya.
Selain itu, selama tahap proses investasi pabrik, pihaknya juga akan mengenalkan teknologi bata plastik yang penggunaannya secara teknis mudah dan murah bergantung pada ketersediaan bahan baku plastik. Dengan demikian anggaran pembangunan dapat dihemat hingga 40 persen sekaligus menciptakan lapangan kerja baru jika nanti pabrik beroperasi.
"Percaya ini akan menjadi pasar dan peluang baru dalam bisnis dan lingkungan," ucapnya.
Duncan mengatakan bahan baku bata plastik ini sudah banyak dipergunakan di negara lain seperti Afrika Selatan dan Kolombia. Selain tahan hingga 5.000 tahun, bahan baku bata plastik ini juga ramah lingkungan, tahan api dan sangat mudah dikerjakan. Oleh karena itu, teknologi bata plastik ini juga direkomendasikan oleh Unicef sebagai program bantuan sosial.
Ia mengatakan bekerjasama dengan Yayasan Pelita Lombok, pihaknya juga akan membangun lima ruang kelas percontohan dengan menggunakan bahan baku bata plastik di SDN 1 Taman Sari, Gunung Sari, Lombok Barat.
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah, mengatakan selain dapat mengurangi timbunan sampah khususnya plastik, produk bata plastik dari pabrik daur ulang ini bernilai investasi besar.
Selain ditinjau manfaatnya dari aspek lingkungan, investasi ini nantinya juga diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang dapat dikelola oleh BUMD. Oleh karena itu, pemerintah provinsi serius menyiapkan lahan sekaligus penyertaan modal bersama.
"Pemerintah akan menyediakan lahan dan membahas detail rencana penyertaan modal pemprov," ujar Sitti.
Wagub menilai teknologi pengolahan sampah ini akan berperan besar dalam mengatasi persoalan sampah dan mendukung program zero waste atau bebas sampah, setelah sebelumnya inovasi energi dari sampah seperti dalam bentuk pelet dan teknologi pemanfaatan sampah lainnya telah lebih dulu ada.
Berita Terkait
Tingkat pengangguran terbuka NTB turun 2,73 persen di 2024
Rabu, 6 November 2024 5:29
KY NTB harap Ketua PN Mataram jaga integritas lembaga peradilan
Selasa, 5 November 2024 20:26
KPU tetapkan tema debat kedua Pilkada NTB 2024
Selasa, 5 November 2024 20:04
Dinkes NTB siapkan intelijen kesehatan di puskemas pantau kejadian luar biasa
Selasa, 5 November 2024 20:03
Dinsos NTB distribusikan 1,5 juta liter air untuk warga terdampak kekeringan
Selasa, 5 November 2024 20:01
Dinkes NTB sebut konsumsi pil tambah darah cegah stunting
Selasa, 5 November 2024 17:49
Dinkes NTB ingatkan masyarakat waspadai DB
Selasa, 5 November 2024 17:48
DPRD dan Bapenda Lombok Tengah melakukan uji petik potensi pajak hotel
Selasa, 5 November 2024 17:09