Mataram (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan tes usap antigen COVID-19 massal akan menyasar sejumlah kalangan di pondok pesantren dan panti asuhan sebagai lokasi pengambilan sampel secara acak.
"Kita ingin selain mengambil sampel acak di perkantoran dan fasilitas umum, ke depan dijadwalkan juga di sejumlah ponpes dan pantai asuhan," kata salah satu Anggota Satgas COVID-19 Kota Mataram dr Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Selasa.
Dokter Herman Mahaputra yang juga menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram itu, mengatakan perluasan sasaran itu dilakukan untuk mencapai target pengambilan sampel kegiatan tes usap antigen COVID-19 sebanyak 3.000, sekaligus mengejar target agar Mataram keluar dari zona oranye (risiko sedang) menjadi zona hijau COVID-19.
"Dari data terakhir, kegiatan tes usap antigen COVID-19 massal yang sudah dilaksanakan baru mendapatkan sekitar 467 sampel. Jumlah ini tentu masih jauh dari yang kita harapkan," katanya.
Menurutnya, kondisi itu terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor di antaranya adanya masyarakat yang takut. Indikasinya juga karena informasi kegiatan tes usap antigen COVID-19 massal terutama pada fasilitas publik bocor.
"Informasi lokasi kegiatan yang telah kita jadwalkan ini bocor sehingga pengunjung di fasilitas publik seperti di mal, pasar dan supermarket sepi," katanya.
Terkait dengan itulah, hari ini pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan tes usap antigen COVID-19 massal, sekaligus membuat jadwal baru serta titik-titik sasaran baru lainnya.
"Dengan harapan, hasil kegiatan tes usap antigen COVID-19 massal ke depan bisa lebih maksimal sebab kalau pasien positif COVID-19 tidak terdeteksi maka bisa berpotensi melakukan penyebaran secara luas," katanya.
Dia mengatakan tes usap antigen COVID-19 massal dinilai penting untuk melihat tingkat penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat. Apabila hasil temuan positif kecil dari jumlah sampel yang diambil berarti Mataram aman.
Dengan demikian, masyarakat yang hendak berkunjung ke Kota Mataram bisa lebih nyaman dan merasa aman karena penyebaran COVID-19 kecil.
"Para tamu baik dalam maupun luar daerah juga akan melihat seperti apa pemerintah kota melakukan pencegahan dan 'tracing' terhadap arel-areal yang berpotensi menjadi tempat penyebaran COVID-19," katanya.
Berita Terkait
National retail industry has recovered from COVID-19 effects: Minister
Kamis, 2 Mei 2024 17:15
TTS akibat vaksin AstraZeneca sangat langka
Rabu, 1 Mei 2024 19:43
CKPN sebut Cadangan kerugian perbankan per Februari bisa tutup kredit macet
Rabu, 3 April 2024 6:26
OJK mengumumkan restrukturisasi kredit COVID-19 berakhir
Minggu, 31 Maret 2024 19:39
Stimulus restrukturisasi kredit COVID-19 capai Rp830,2 triliun
Minggu, 31 Maret 2024 19:30
OJK akhiri restrukturisasi kredit
Minggu, 31 Maret 2024 18:47
Mantan Presiden Jair Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:04
COVID-19 pandemic provideslesson to anticipate unknown viruses
Senin, 4 Maret 2024 5:40