Bogor (ANTARA) - Partai Demokrat mendesak kepengurusan Partai Demorkat versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang dipimpin Moeldoko agar meminta maaf kepada masyarakat dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kubu Moeldoko yang harus minta maaf kepada rakyat dan Presiden. Mereka mesti minta maaf kepada rakyat, karena dua hal," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis, DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Bogor, Minggu.
Menurutnya, kubu Moeldoko harus meminta maaf kepada Presiden Jokowi karena dianggap bolak-balik membawa nama presiden dalam berbagai kesempatan.
"Kami pun sama sekali tidak pernah menuding keterlibatan Bapak Presiden dalam gerakan yang menimpa kami kemarin. Yang kami sampaikan adalah adanya usaha mencatut nama Bapak Presiden," ucap dia berdalih.
Kemudian, Herzaky menyebutkan bahwa kubu Moeldoko perlu meminta maaf kepada masyarakat karena dua hal, yaitu pertama karena KLB dianggap membuat bising ruang publik.
"Tidak ada nilai-nilai demokrasi yang bisa diteladani. Justru kelompok Moeldoko selama dua bulan ini mempertontonkan perilaku yang tidak menaati hukum dan mengabaikan etika, moral, serta kepatutan," ujarnya.
Kemudian, hal kedua yaitu kubu Moeldoko dianggap membuat para pejabat negara, pelayan masyarakat, di Kementerian Hukum dan HAM menghabiskan energi dan waktu untuk urusan KLB.
"Masih saja kelompok Moeldoko ini memaksakan diri dan membuat waktu para pejabat Kemenkumham yang seharusnya bisa lebih produktif untuk kepentingan rakyat, jadi tersita untuk meneliti dan mempelajari berkas-berkas mereka," ujar Herzaky.
Berita Terkait
Harris minta pendukungnya terima hasil Pilpres AS 2024
Kamis, 7 November 2024 12:04
AHY perkenalkan Menteri PU Dody Hanggodo sebagai kader Demokrat
Selasa, 5 November 2024 7:09
Prabowo dan SBY lakukan pertemuan tertutup di Cikeas, ada apa?
Selasa, 5 November 2024 6:57
Anggota DPRD se-Indonesia dari Demokrat harus jaga daya kritik
Selasa, 5 November 2024 5:39
Pemimpin muslim AS dukung Kamala Harris untuk presiden
Selasa, 8 Oktober 2024 6:37
Elon Musk tuduh tokoh Partai Demokrat aktif dorong penghilangan nyawa Trump
Selasa, 17 September 2024 7:02
HUT ke-23 Demokrat, AHY tegaskan tegak lurus dengan ajaran SBY
Senin, 9 September 2024 15:31
Dukungan muslim AS meningkat untuk Harris
Jumat, 30 Agustus 2024 5:53