Panglima TNI meminta prajurit tingkatkan profesionalisme

id HUT TNI, HUT Ke-76 TNI, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, profesionalisme prajurit

Panglima TNI meminta prajurit tingkatkan profesionalisme

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan hormat saat ziarah nasional dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/10/2021). K ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta (ANTARA) -

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta agar seluruh prajurit TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kemanunggalan dengan rakyat.
"Bersatu, berjuang, kita pasti menang, untuk Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia," kata Marsekal Hadi dalam tayangan video di Twitter Puspen TNI, Selasa.
Panglima TNI mengatakan hal itu dalam rangka menyambut HUT Ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini mengatakan profesionalisme dan pengabdian TNI adalah bukti kesetiaan prajurit TNI untuk bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kesetiaan TNI juga terwujud dalam melaksanakan tugas menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks," tuturnya.
Seperti, mengawal dan menjaga perbatasan pulau-pulau terdepan, hutan dan gunung, samudra dan angkasa raya yang luas sampai dengan ruang isolasi dan perawatan masyarakat yang terpapar COVID-19.
"Terima kasih atas dedikasi, loyalitas, pengorbanan, dan pengabdian tulus yang telah diberikan," kata Marsekal Hadi.
Acara puncak peringatan HUT Ke-76 TNI akan digelar di Istana Merdeka Jakarta Pusat, di mana Presiden Joko Widodo sebagai inspektur upacara.
TNI menampilkan 112 alat utama sistem senjata (alutsista) di sekitar Istana Merdeka tepatnya di sepanjang Jalan Merdeka Barat, Jalan Merdeka Selatan, dan Jalan Merdeka Utara.
"Gelar alutsista tersebut merupakan bentuk perwujudan kekuatan TNI saat ini dan sebagai laporan kepada Presiden RI serta masyarakat bahwa anggaran yang diberikan pemerintah kepada TNI salah satunya digunakan sebagai pengadaan kebutuhan alutsista untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari gangguan, hambatan, ancaman, dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Minggu (3/10).
Beberapa jenis alutsista yang akan ditampilkan, yaitu dua unit kendaraan taktis ringan Sherpa Light Scout, 35 unit kendaraan taktis Anoa, delapan unit Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) Armoured Personel Carrier, dua unit Rantis Bushmaster, 19 unit P6 Atav, 24 unit kendaraan Rudal Mistral, dua unit BTR 4, satu unit Aligator, dua unit APC Turangga, lima unit MLRS (RM 70 Vampire dan Tatrapan), dua unit Orlikon Skyshield, empat unit MLRS Astros, dan enam unit Armed Caesar 155 MM.
TNI selain menggelar alutsista juga melaksanakan demonstrasi udara yang melibatkan 18 pesawat tempur dan 8 pesawat helikopter TNI dilibatkan dalam demo udara di atas langit Jakarta.
Delapan pesawat helikopter TNI (AD, AL, AU) dengan "call sign" "Trimatra flight" terbang melintasi langit Jakarta dengan membawa bendera Merah Putih dan bendera Lambang TNI yang berukuran 20x30 Meter.
Kedelapan pesawat helikopter ini dibagi dalam dua elemen penerbangan. Elemen pertama (empat helikopter) terdiri atas satu Helikopter NAS-332 Super Puma Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja yang membawa Bendera Merah Putih dan tiga Helikopter AH-64 E Apache Skadron-11/Serbu, TNI AD.
Sementara elemen kedua (empat helikopter), kata Kolonel Edys, terdiri atas 1 Helikopter EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja dengan membawa bendera Trimatra TNI dan 3 Helikopter AS565 MBe Panther Skadron Udara 400 Wing II, TNI AL.
Sementara 18 pesawat tempur TNI Angkatan Udara yang terdiri atas enam pesawat tempur T-50i Golden Eagle "Golden Flight" (Skadron Udara 15), 6 F-16 Fighting Falcon "Dragon Flight" (Skadron Udara 3).
"Dan enam pesawat tempur SU-27/30 'Bajra Flight' (Skadron Udara 14 dan 11) melaksanakan terbang formasi 'arrow head' dan manuver 'bomb burst' tepat di atas Istana Merdeka," kata Kolonel Edys.