PEMERINTAH BELUM DANAI KONVERSI ELPIJI DI SUMBAWA

id

Mataram, 18/11 (ANTARA) - Pemerintah belum mendanai program konversi minyak tanah bersubsidi ke elpiji tiga kilogram di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang direncanakan pada 2012.

"Belum ada dananya dalam APBN 2012, sehingga baru akan terlaksana program konversi di Pulau Sumbawa yang direncanakan mulai 2012, jika telah dialokasikan dalam APBN perubahan," kata Sales Representatif Rayon VIII Elpiji dan Gas Produk PT Pertamina Hanggowo Wicaksono, saat berdialog dengan Komisi II DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), di Mataram, Jumat.

Pertemuan dialog perwakilan Pertamina dengan Komisi II DPRD Provinsi NTB yang dipimpin Mori Hanafi selaku Wakil Ketua Komisi II itu, juga menghadirkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB H Imam Maliki, dan pejabat dari Dinas Pertambangan dan Energi NTB.

Ia mengatakan, Pertamina merencanakan pendistribusian paket elpiji bersubsidi di Pulau Sumbawa mulai 2012 karena program konversi elpiji di Pulau Lombok dapat dituntaskan akhir tahun ini.

"Ternyata, belum dialokasikan dalam APBN 2012, sehingga akan diajukan lagi dalam APBN Perubahan sekitar Juli 2012. Jika cepat pembahasannya, maka Agustus atau September sudah bisa direalisasikan di Pulau Sumbawa," ujarnya.

Hanggowo menginformasikan bahwa manajemen Pertamina akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar dapat mempercepat pengalokasian dana program konversi elpiji di Pulau Sumbawa.

Untuk konversi elpiji di Pulau Lombok, kata Hanggowo, sudah dirampungkan pendistribusian dalam dua tahapan yang mencakup 679.071 paket, terdiri dari 676.883 paket rumah tangga dan 2.188 paket usaha mikro.

Paket elpiji yang dibagikan secara gratis kepada keluarga miskin itu terdiri dari tabung tiga kilogram, kompor gas, selang dan regulator Standar Nasional Indonesia (SNI).

Namun, Pertamina masih akan mendistribusikan paket elpiji bersubsidi tahap ketiga sesuai data susulan yang diajukan Pemerintah Provinsi NTB berdasarkan data yang diajukan pemerintah daerah di lima kabupaten/kota.

Data susulan itu awalnya sebanyak 96.870 rumah tangga sasaran, namun ternyata berkembang menjadi 261.808 rumah tangga, sehingga terkesan akan ada pendistribusian tahap ketiga dan keempat.

Karena itu, Pertamina menyarankan data susulan sasaran program konversi elpiji tiga kilogram itu divalidasi lagi agar pendistribusiannya hanya sampai tahap ketiga.

"Sebaiknya hanya sampai tahap ketiga saja, makanya segera surati Kementerian ESDM untuk menetapkan data akhir kemudian ditindaklanjuti Pertamina. Program konversi di Pulau Lombok harus segera rampung agar berikutnya difokuskan ke Pulau Sumbawa," ujar Hanggowo.

Pertamina menyanggupi pendistribusian paket elpiji sesuai data susulan itu dapat dirampungkan di awal atau pertengahan 2011. (*)