Sabang komitmen perkuat kesetaraan gender

id Aceh,Sabang,Kesetaraan Gender,Pemprov Aceh,Pemko Sabang,Pemerintah Aceh,Anugerah Parahita Ekapraya

Sabang komitmen perkuat kesetaraan gender

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Sabang, Faisal Azwar saat membuka Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Kota Sabang, Selasa (5/7/2022). ANTARA/HO-Pemkot Sabang

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang terus berkomitmen untuk memperkuat sekaligus mempertahankan kesetaraan gender dalam setiap pembangunan di wilayah paling barat Indonesia itu. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Sabang, Faisal Azwar, Selasa, mengatakan pemerintah terus menerapkan perencanaan responsif gender dalam pembangunan Sabang, agar pelaksanaan setiap program dapat memberikan akses bagi semua kelompok masyarakat.

"Kami terus berupaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender,” kata Faisal saat membuka Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) di Kota Sabang.

Tentu komitmen ini, lanjut Faisal, bertujuan agar setiap kebijakan dan program yang dikembangkan mampu mengintegrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki serta kelompok masyarakat lainnya. “Kemudian juga semua masyarakat mendapat kesempatan, kemampuan dan penghargaan yang sama," katanya.

Seiring dengan itu, Pemerintah Kota Sabang juga berupaya mempertahankan penghargaan tentang kesetaraan gender yang telah diraih dalam Anugerah Parahita Ekapraya (APE) kategori pratama pada 2021.

Baca juga: Indonesia mengangkat kesetaraan akses dan distribusi vaksin di G20
Baca juga: DPRD NTB mendorong kesetaraan pelayanan kesehatan


Menurut Faisal, perwujudan kesetaraan gender tidak hanya menyeimbangkan kuantitas antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai hal. Namun, kata dia, lebih menekankan pada aspek laki-laki dan perempuan serta kelompok masyarakat lainnya memiliki akses dan kesempatan yang sama, baik dalam pelaksanaan pembangunan maupun menikmati hasil pembangunan.

"Kita bisa menerapkan isu gender dalam berbagai program dan kegiatan pembangunan, dimulai dari perencanaan dengan memasukkan ide dan pengalaman, serta aspirasi kebutuhan,” katanya.

Kata Faisal, pelatihan perencanaan penganggaran responsif gender yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menjadi salah satu upaya mewujudkan komitmen itu.

Oleh karena itu, dia berharap, pelatihan ini dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik serta dapat memberikan dampak positif. “Dan hasilnya juga dapat dinikmati oleh setiap kelompok masyarakat baik laki-laki, perempuan, lansia, anak-anak dan juga para difabel,” katanya.