PEMPROV NTB DORONG PENGEMBANGAN KAMBING ETAWA

id

     Mataram, 14/9 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong para peternak di berbagai kabupaten untuk mengembangkan kambing etawa, setelah mengamati kesuksesan yang diraih kelompok peternak kambing etawa di Kabupaten Lombok Utara.

     "Peternak kambing etawa di Lombok Utara cukup sukses karena hasil usahanya sudah merambah hotel-hotel di daerah itu. Ini yang perlu ditiru peternak di kabupaten lainnya di NTB, dan pemerintah provinsi mendorong ke arah itu," kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno, di Mataram, Jumat.

     Sehari sebelumnya, juru bicara Pemprov NTB itu mendampingi Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi berkunjung ke Kabupaten Lombok Utara, hingga menyempatkan diri meninjau lokasi peternakan kambing etawa di Dusun Kertaraharja, Desa Genggeleng, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

     Tri mengatakan, Gubernur NTB sempat memuji peternak kambing etawa di Kertaraharja itu karena mampu mengembangbiakan ternak peliharaan itu hingga mencapai ratusan ekor.

     Di lokasi itu sudah terbentuk sebanyak 190 kelompok peternak sapi dan kambing, yang sudah mendapat pembinaan dari pemerintah daerah setempat.

     Bahkan, sudah ada kelompok peternak kambing etawa yang mampu memproduksi susu untuk kebutuhan konsumen di berbagai hotel dan restoran di kabupaten itu.

     Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah otonom yang terletak di sebelah utara Pulau Lombok, yang memiliki banyak hotel dan restoran karena bagian dari kawasan pariwisata andalan NTB.

     "Bahkan, dalam laporannya, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu mengungkapkan bahwa susu kambing etawa itu sudah dikonsumsi warga setempat, yang dapat mengurangi kasus gizi buruk dan kurang sebanyak 3.000 anak lebih," ujarnya.

     Menurut Tri, Pemprov NTB tidak tinggal diam ketika mengetahui upaya peternak mengembangkan kambing etawa.

     Dinas teknis terkait seperti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, akan memprogramkan bantuan anggaran untuk pembinaan peternak kambing Etawa.

     "Selain Lombok Utara, kabupaten lainnya seperti Lombok Tengah, juga tengah gencar mengembangkan ternak kambing, dan hal itu sangat positif dalam program pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

     Hanya saja, pengembangan ternak kambing di Kabupaten Lombok Tengah, menggunakan pola pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah, atau pelibatan tokoh agama dalam pengawasan usaha kelompok tani.

     Masyarakat tani yang bermukim di sekitar masjid dibagikan ternak kambing untuk dipelihara kemudian hasil usahanya itu dibagi dua. Sebagian untuk pemelihara kambing itu dan sebagiannya lagi diserahkan kepada pengelola masjid.

     Pola pemberdayaan tersebut diyakini mampu bertahan hingga masa mendatang, mengingat adanya keterlibatan tokoh agama dalam mengawasi usaha budidaya ternak itu.

     Dana pemberdayaan masyarakat berbasis rumah ibadah itu bersumber dari APBD Kabupaten Lombok Tengah, dan diupayakan terus berkelanjutan setiap tahun anggaran. (*)