Disprindag Lombok Tengah melibatkan IKM dalam pasar murah

id Pasar Murah

Disprindag Lombok Tengah melibatkan IKM dalam pasar murah

Petugas saat menurunkan sembako dalam operasi murah di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (14/11/2022). ANTARA/HO-Humas Disprindag Lombok Tengah

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam pasar murah kebutuhan pokok untuk menjaga stabilitas inflasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"IKM yang dilibatkan dalam pasar murah ini yang sesuai dengan aturan atau telah memiliki izin," kata Kepala Disprindag Kabupaten Lombok Tengah, Suhartono di Praya, Senin.

Pasar murah ini digelar di 12 Kecamatan dengan sasaran masyarakat kurang mampu dan IKM yang dilibatkan itu yang ada di masing-masing kecamatan. Pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp5 miliar untuk menekan inflasi, namun untuk kegiatan pasar murah ini diberikan Rp600 juta.

"Harga paket kebutuhan pokok yang dijual itu disubsidi 50 persen," katanya.

Kepala Bidang perdagangan pada Disprindag Kabupaten Lombok Tengah, Raden Roro Mulyaningsih mengatakan, pasar murah pada pekan ini digelar di tiga kecamatan yakni di Kecamatan Praya, Jonggat dan Peringgerata. Sedangkan pada pekan depan digelar di depan Kopang, Batukliang dan Batukliang Utara, baru kemudian di kecamatan lainnya.

"Kita lakukan secara bertahap," katanya.

Program pasar murah ini dipastikan tepat sasaran, sehingga pihaknya melibatkan pemerintah desa dan kecamatan serta aparat untuk data penerima bantuan tersebut yang fokuskan bagi masyarakat kurang mampu. Dari ratusan juta tersebut masing-masing kecamatan diberikan sebanyak 930 paket, sehingga total paket sembako untuk program pasar murah ini sebanyak 11.160 paket untuk 12 kecamatan.

"Isi paket sembako yang dijual itu beras, minyak, gula dan kebutuhan pokok lainnya," katanya.

Sebelum dilakukan kegiatan operasi pasar murah, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap sasaran pasar murah tersebut, karena program ini jumlahnya terbatas. Sehingga warga yang datang membeli kebutuhan pokok tersebut diharapkan membawa KTP dan kupon yang telah diberikan pemerintah desa.

"Data penerima sasaran pasar murah ini kita serahkan kepada kecamatan dan desa," katanya.