Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan pasar murah untuk menjaga inflasi atau menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok yang saat mengalami kenaikan.
"Pasar murah ini dilakukan untuk membantu masyarakat mengurangi pengeluaran di tengah berbagai harga bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah Irman di Lombok Tengah, Kamis.
Dengan adanya musim kemarau ini membuat produksi para petani terutama untuk beras mengalami penurunan, yang tentu sesuai dengan hukum pasar dengan penurunan produksi dan kebutuhan semakin meningkat membuat adanya kenaikan harga.
“Untuk mengantisipasi lonjakan harga terutama beras ini maka kegiatan Mandalika Ekspo yang akan berlangsung pada 18-20 Oktober 2024, diisi juga dengan kegiatan pasar murah, ini juga dalam rangka memperingati hari jadi Lombok Tengah," katanya.
Baca juga: TNI menggelar pasar murah di Pasar Renteng Lombok Tengah
Dalam kegiatan pasar murah tersebut kebutuhan pokok yang dijual seperti beras, minyak goreng, telur dan gula.
"Untuk harga lebih rendah dari harga di pasar," katanya.
Ia mengatakan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat, di satu sisi saat ini sudah puncak-puncaknya musim kemarau yang membuat petani juga jarang menanam padi.
Di satu sisi, harga beras juga mengalami peningkatan karena harga gabah petani juga saat ini mulai tinggi.
"Harga gabah di lapangan 1 kwintal itu saya dapat informasi sudah mencapai Rp 800.000 maka wajar juga harga beras tinggi dan petani menjadi terbantu dengan harga gabah yang tinggi ini,” katanya.
Baca juga: PLN menjual 1.000 paket sembako murah di Lombok Tengah
Ia mengatakan meski para petani merasa terbantu namun dari sisi lain konsumen beras juga banyak yang mengeluh terhadap kondisi harga beras ini. Hal inilah yang membuat dinas menjembatani masyarakat agar bisa juga terbantu dengan kondisi harga beras yang naik ini.
“Pasar murah yang dilakukan sebagai upaya intervensi pemerintah dengan kenaikan harga beras yang naik ini,” katanya.
Di satu sisi pihaknya menegaskan meski secara data ia tidak mengetahui pasti namun dari informasi yang ia dapatkan bahwa mahalnya harga beras juga disebabkan karena selama ini banyak gabah para petani yang dijual ke luar daerah.
Pemerintah selama ini tidak bisa berbuat banyak dalam hal mengurangi penjualan gabah keluar daerah ini.
“Selama ini memang sebatas himbauan saja," katanya.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah NTB gelar operasi pasar murah