Inovasi dan teknologi tingkatkan nilai tambah biomassa

id BRIN,biomassa,inovasi dan teknologi

Inovasi dan teknologi tingkatkan nilai tambah biomassa

Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Akbar Hanif Dawan berbicara dalam The International Conference of Lignocellulose (ICONLIG) kedua yang diikuti virtual di Jakarta, Kamis (24/11/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan penemuan ilmiah, inovasi, dan teknologi dapat meningkatkan nilai tambah biomassa berbasis pendekatan biorefinery melalui The International Conference of Lignocellulose (Iconlig).

“Konferensi ini dapat menjadi forum aktif bagi akademisi, praktisi peneliti untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi biorefinery,” kata Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) BRIN Akbar Hanif Dawan dalam Iconlig 2022 yang diikuti virtual di Jakarta, Kamis.

Konferensi tersebut membahas penelitian dan pengembangan mutakhir, mengidentifikasi tren dan kebutuhan masa depan di bidang pengolahan biomassa, senyawa kimia nabati, biokomposit, industri kayu dan hutan, serta biopolimer.

Akbar berharap konferensi tersebut menjadi pintu awal untuk menciptakan teknologi dan produk baru dari biomassa dengan cara baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan, berkelanjutan atau lebih terintegrasi dengan sistem lainnya berbasis pendekatan biorefinery.

Dalam konferensi itu, para peneliti, ilmuwan, akademisi, dan praktisi dapat mempromosikan temuan terbaru mereka di bidang masing-masing, dan berbagi tujuan dan rekomendasi yang dapat mendorong penciptaan inovasi dan memberikan nilai tambah tinggi terhadap biomassa dan bioproduk.

Konferensi yang diadakan BRIN dan Japan Society for The Promotion and Science (JSPS) tersebut juga memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk bertukar ide dan penemuan baru, mengembangkan gagasan, menjalin kerja sama, serta berbagi pengetahuan.

Ketua Panitia Penyelenggara Iconlig Yeyen Nurhamiyah mengatakan konferensi itu tidak hanya untuk memperbarui pengetahuan dengan kemajuan ilmiah terbaru di bidang lignoselulosa, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk membangun kemitraan baru untuk kerja sama dalam penelitian.

“Melalui kolaborasi kemitraan, kami percaya kita akan mencapai perbaikan optimal dan memberikan dampak yang kuat pada bidang penelitian dan komunitas ilmiah,” ujarnya.

Baca juga: TNI AU Bizam dan BRIN modifikasi cuaca mendukung KTT G20 di Bali
Baca juga: BRIN mendukung pengembangan UMKM melalui skema FUMI


Konferensi tersebut membahas materi seperti penelitian dasar hingga lanjutan tentang pemanenan, konversi, karakterisasi biomassa, serta masing-masing produk turunan seperti hasil hutan, selulosa, hemiselulosa, lignin, tanin, minyak atsiri, resin alami, polimer berbasis bio dan komposit, serta aplikasi dalam industri seperti pertanian, teknik, lingkungan, atau sektor medis.