Mataram (ANTARA) - Jaringan listrik di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat masih padam akibat banjir yang melanda wilayah itu sejak Senin malam (13/2). Kepala Lingkungan Tiang Enam, Kelurahan Kuang, Kecamatan Taliwang, Efendi mengakui pemadaman aliran listrik sudah terjadi sejak Senin malam saat banjir melanda wilayah itu sekitar pukul 12.00 WITA.
"Sampai sekarang aliran listrik masih belum nyala. Rata-rata semuanya mati," ujarnya dihubungi melalui telepon dari Mataram, Selasa. Ia menjelaskan untuk penerangan lampu warga setempat hanya mengandalkan lilin dan lampu petromax. Itu pun kata dia saat ini susah didapat, mengingat banyak toko dan kios-kios setempat yang tutup karena juga terdampak banjir.
"Jangan kita mau beli lilin, beli makanan susah. Karena banyak juga toko dan kios yang tutup. Kita mau cas handphone aja susah ini," ujarnya. Ia menjelaskan di lingkungan itu saja ada 300 kepala keluarga (KK) atau 1.200 jiwa yang terdampak banjir. Dengan ketinggian air pada saat banjir mencapai 1 meter. "Rata-rata semua rumah warga terendam," ujarnya.
Efendi menyampaikan warga yang terdampak kebanyakan mengungsi di rumah-rumah warga atau keluarga yang lokasinya lebih tinggi atau memiliki rumah bertingkat. "Jadi rata-rata mengungsi ke rumah keluarga dan rumah tetangga yang memiliki rumah bertingkat," terangnya.
Menurut dia, saat ini warga masih banyak membutuhkan batuan, terutama makanan siap saji, selimut, obat-obatan dan air bersih. Pihaknya pun berharap air secepatnya bisa surut dan aliran listrik bisa kembali normal. "Karena banyak warga yang terdampak juga diantara anak-anak dan balita serta para orang tua sudah paruh baya," katanya.
Baca juga: 19.643 pelanggan PLN di Sumbawa Barat terdampak banjir
Baca juga: PLN tak khawatir ancaman krisis energi global
Manager Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Wilayah NTB Kukuh Amukti mengakui masih terjadi pemadaman listrik di beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat akibat terdampak banjir. "Kondisi masih banjir. Maka itu, penanganan baru mencapai 35,2 persen," ujarnya.
Kukuh mengatakan pihaknya sudah menerjunkan 64 personel untuk menangani persoalan di ULP Taliwang. Bahkan, pihaknya menghindari bahaya listrik terhadap keselamatan masyarakat umum. Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat segera melaporkan jika ada potensi bahaya. "Bisa menghubungi call center PLN atau PLN Mobile," katanya.