Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal mengatakan zakat adalah fondasi bagi pembangunan sosial keumatan yang berperan penting dalam upaya pengentasan angka kemiskinan.
"Target kami ke depan agar setiap zakat yang disalurkan bisa mengonversi dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzzaki (pemberi zakat)," ujarnya di Mataram, Kamis.
Iqbal menuturkan target zakat bukan hanya sekadar menyelesaikan masalah hidup hari ini, tetapi bagaimana dana zakat bisa dikelola secara bijak untuk pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Dia menilai program-program penyaluran dana zakat, infaq, maupun sedekah yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) NTB telah mengarah kepada tujuan berkelanjutan.
"Pemberian modal bagi industri kecil menengah sebesar Rp8 juta maupun bantuan kepada mahasiswa untuk penelitian, saya yakin mengarah ke situ," kata Iqbal.
Baca juga: Potensi nilai zakat di NTB sebesar Rp2,8 triliun
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk paling dermawan di dunia, karena senang memberikan bantuan kemanusiaan.
DNA yang tertanam di dalam tubuh orang Indonesia, imbuh Iqbal, punya sifat sosial yang sangat kuat. Hal itu terlihat dari berbagai kegiatan zakat bahwa orang yang datang memberikan sumbangan bukan hanya orang kaya, melainkan orang yang juga masih membutuhkan bantuan justru tetap memberikan zakat.
"Ini fakta yang kita lihat di Indonesia. Jadi, tidak heran kalau Indonesia dianggap makhluk yang paling sosial di muka bumi ini oleh beberapa penelitian di level internasional. Mudah-mudahan pengembangan zakat semakin besar dan zakat semakin bermanfaat," katanya.
Baca juga: Pengumpulan zakat di Lombok Timur capai Rp15 miliar
Pada 2024, Baznas NTB mencatat nominal angka zakat, infaq, dan sedekah mencapai Rp51,8 miliar. Padahal target tahun lalu hanya sebesar Rp33,5 miliar.
Baznas NTB menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah melalui berbagai program unggulan, seperti NTB Peduli, NTB Cerdas, NTB Sehat, NTB Makmur, NTB Taqwa, dan program pemberdayaan mualaf, gharim, ibnu sabil, dan lainnya.
Ketua Baznas NTB Muhammad Said Gazhali mengatakan pihaknya sudah membentuk 13 koperasi syariah, membentuk kelompok usaha kecil yang mencapai 1.700 anggota dari 170 sampai 200 kelompok, bantuan usaha produktif sebanyak 420 gerobak.
"Baznas NTB disamping menyalurkan infaq, zakat, dan sedekah secara konsumtif juga menyalurkannya secara produksi dalam memberdayakan ekonomi mustahik sebagai pengusaha," kata Said.
Baca juga: Baznas NTB salurkan zakat pendidikan untuk ribuan guru dan siswa
Baca juga: Bank NTB Syariah salurkan zakat perusahaan Rp7,2 miliar melalui Baznas
Baca juga: Pemprov NTB mengajak masyarakat bayar ZIS melalui Baznas