Bima (ANTARA) - Seorang pria bernama Apriadin (29 thn) tewas dan ayahnya Samsudin (55 thn) kritis dan dirawat di Puskesmas Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), usai dianiaya pelaku bernama Angga (34 thn) menggunakan senjata tajam (Sajam) gara gara rebutan tanah.
"Kedua korban ini, merupakan warga Desa Kore, Kecamatan Sanggar, kejadiannya siang tadi sekitar pukul 12.00 Wita," kata Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo melalui Kasi Humas AKP Adib Widayaka, dalam keterangan tertulisnya.
Dikatakannya, aksi penganiayaan tersebut diduga kuat dilatarbelakangi sengketa tanah antara korban dan pelaku, yang sudah dimediasi dan dibuatkan perjanjian.
"Kronologisnya, awalnya kedua korban (ayah dan anak) berada di ladang untuk menanam pagar tidak lama kemudian kedua terduga pelaku muncul dan sempat terjadi cekcok," jelasnya.
Baca juga: Polisi tetapkan tujuh tersangka pembunuhan di depan SMAN 4 Kota Bima
Namun, lanjut Adib, saat kedua korban berniat untuk pulang dan tidak mau melanjutkan masalah.
"Tiba-tiba terduga pelaku Angga marah dan mengambil pisau dari adiknya (Dian), lalu menusuk korban Apriadin dari belakang yang mengenai dada kanan hingga korban jatuh bersimbah darah," paparnya.
"Tidak sampai disitu terduga pelaku yang sudah tersulut emosi itu kembali mengejar ayah korban dan kembali menusuknya dan mengenai pinggang bagian kanan," sambungnya.
Setelah menyerang kedua korban, Angga dan Dian melarikan diri. Warga yang mengetahui kejadian itu segera membawa Apriadin dan ayahnya ke Puskesmas Sanggar.
"Korban Apriadin dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumahnya untuk dimakamkan. Sementara ayahnya masih dirawat akibat luka di bagian pinggang kanan. Korban dan pelaku ini, masih ada ikatan kekeluargaan," pungkasnya.
Baca juga: Begini motif dan kronologis kasus pembunuhan di depan SMAN 4 Kota Bima
Baca juga: Tragedi cinta di Bima, seorang gadis tewas dicekik kekasihnya
Baca juga: Tak terima diejek jelek, pria ini bunuh wanita asal Bima NTB di Kuta Bali