Iju menegaskan penilaian tersebut tidak muncul karena dirinya merupakan kader Demokrat. Namun, lebih kepada analisa yang sifatnya objektif. Bahwa pasangan Anies-AHY memiliki kans besar memenangkan Pilpres 2024 jika dipasangkan.
"Bukan berbicara sifatnya partisan atau politis. Tetapi karena kita sudah melebur dalam satu koalisi, tentu kita ingin mendapatkan ukuran, referensi yang objektif. Salah satunya adalah bagaimana respon masyarakat yang tercermin dalam sejumlah lembaga survei secara saintifik menunjukkan bahwa Anies-AHY inilah yang paling memiliki peluang. Atas dasar itulah kami di NTB mengharapkan memang pasangan ini terwujud dan menjadi kenyataan," katanya.
Tak hanya itu, dirinya juga beranggapan dari lima kriteria cawapres yang pernah disebutkan Anies, ia mengklaim AHY masuk dalam kelima kriteria tersebut.
Kendati demikian, Iju menegaskan perihal sikap partai-nya yang menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan sendiri cawapresnya
Ia mengatakan pertemuan tersebut menjadi sakral sebagai ikhtiar memperkokoh komitmen Partai Demokrat dalam mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
"Acara tadi penegasan Demokrat mendukung Anies. Ini menjadi yang kedua setelah 26 Januari yang lalu. Ketua Umum AHY menyampaikan bahwa Partai Demokrat mendeklarasikan secara resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024," ujarnya.
"Dan pada hari ini kita sama-sama menyaksikan bahwa kedatangan Mas Anies ke DPP bertemu dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat, di mana di dalam AD/ART Partai Demokrat untuk mengusung atau membangun koalisi secara legal merupakan wewenang Majelis Tinggi Partai Demokrat. Pada hari ini, sudah disamapaikan tadi oleh ketua umum yang diperkuat keputusan majelis tinggi," sambungnya.