Bengkulu (ANTARA) - Bank Indonesia menyarankan Provinsi Bengkulu segera membangun hilirisasi produksi pangan untuk menjaga stabilitas harga dan kebutuhan daerah setempat. "Contohnya data 2020, 2021, dan 2022 terkait gabah, Bengkulu surplus gabah, tetapi kalau melihat berasnya, Bengkulu itu defisit," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana di Bengkulu, Selasa.
"Provinsi Bengkulu memiliki produksi padi dan gabah yang melimpah, namun saat ini belum memiliki fasilitas pengolahan yang baik, sehingga banyak gabah hasil produksi Bengkulu diolah di daerah lain," kata dia.
Baca juga: Berikut lokasi penukaran uang selama Ramadhan di Sumbawa, KSB, dan Lombok
Baca juga: Bank Indonesia says QRIS connecting 31 mln users, 25 mln merchants