Menurut dokter Jack, untuk tingkat kesulitan sirkuit di eks Bandara Selaparang ini jauh berbeda dengan sirkuit MXGP di Samota, Pulau Sumbawa. Bahkan, desain sirkuit MXGP Lombok tidak seekstrem yang di Pulau Sumbawa.
"Jadi berbeda dengan Sirkuit Samota. MXGP Lombok ini sambil refreshing saja untuk lebih membuat pembalap happy. Artinya, mereka sudah berlaga di Sirkuit Samota yang begitu ekstrem, kemudian di sini kami bikin untuk refreshingnya," ujarnya pula.
"Kami berharap nanti semua pendukung, kabupaten/kota mendukung. Samota dan Lombok sama-sama punya road to MXGP 2023. Ada trabas dan grasstrack. Sebenarnya hampir sama. Cuma mungkin suasananya. Kalau Samota, kontur sirkuitnya alami. Tapi kalau MXGP Lombok, memang kami buat. Kita berharap bisa menjual Pulau Lombok dan Sumbawa," kata dokter Jack.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sebelum ini dimulai akan ada penandatanganan kerja sama antara Angkasa Pura I dengan Pemprov NTB.
"Insya Allah hari ini sedang dibuat Kadis PUPR dan Biro Hukum. Setelah itu kami boleh membuat kegiatan-kegiatan di sana. Tapi yang jelas 8 Mei sudah mulai dibangun. Di dua lokasi ini akan kami hadirkan atraksi yang dapat menarik penonton untuk lokal maupun luar daerah dan luar negeri. Seperti Sumbawa ada lomba balapan kuda," katanya pula.