Mataram (ANTARA) - Pembangunan sirkuit Motocross Grand Prix (MXGP) di eks Bandara Selaparang di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dimulai 8 Mei 2023.
"Nanti tanggal 8 Mei kami sudah aksi. Tapi sebelum itu kami menerima desain 'layout' sirkuitnya," kata Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB sekaligus Komandan Lapangan MXGP Lombok Lalu Herman Mahaputra, di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan untuk pembangunan sirkuit akan mengambil sisi tengah dan barat atau sisi kanan dan kiri runway bandara.
"Karena kalau di ujung landasan banyak rumah penduduk. Jadi kami mengambil di posisi tengah runway di lewati saja. Nanti kayak sejenis terpal untuk lewat saja," ujarnya.
Untuk panjang lintasan sirkuit 1,5 kilometer dengan jangka waktu pengerjaan diperkirakan selama satu bulan.
"Kami sudah bertemu perwakilan Infront dan IMI terkait rencana pembangunan sirkuit. Nanti kami akan rapat bersama teman-teman membahas teknisnya seperti apa," ujarnya pula.
Disinggung seperti apa "layout" sirkuit, Direktur RSUP NTB ini menyatakan belum bisa memastikan seperti apa bentuknya. Karena yang beredar baru gambaran kasarnya, sehingga belum final.
"Sebelum tanggal 8 Mei gambaran sirkuitnya sudah jadi. Setelah itu kami matangkan untuk proses pengambilan materialnya. Karena kami ngambil dari lokasi tersebut untuk menekan biaya. Kalau tikungannya kami belum tahu. Tapi nggak beda jauh dari layout kemarin," ujar dokter Jack, sapaan akrabnya.Menurut dokter Jack, untuk tingkat kesulitan sirkuit di eks Bandara Selaparang ini jauh berbeda dengan sirkuit MXGP di Samota, Pulau Sumbawa. Bahkan, desain sirkuit MXGP Lombok tidak seekstrem yang di Pulau Sumbawa.
"Jadi berbeda dengan Sirkuit Samota. MXGP Lombok ini sambil refreshing saja untuk lebih membuat pembalap happy. Artinya, mereka sudah berlaga di Sirkuit Samota yang begitu ekstrem, kemudian di sini kami bikin untuk refreshingnya," ujarnya pula.
"Kami berharap nanti semua pendukung, kabupaten/kota mendukung. Samota dan Lombok sama-sama punya road to MXGP 2023. Ada trabas dan grasstrack. Sebenarnya hampir sama. Cuma mungkin suasananya. Kalau Samota, kontur sirkuitnya alami. Tapi kalau MXGP Lombok, memang kami buat. Kita berharap bisa menjual Pulau Lombok dan Sumbawa," kata dokter Jack.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sebelum ini dimulai akan ada penandatanganan kerja sama antara Angkasa Pura I dengan Pemprov NTB.
"Insya Allah hari ini sedang dibuat Kadis PUPR dan Biro Hukum. Setelah itu kami boleh membuat kegiatan-kegiatan di sana. Tapi yang jelas 8 Mei sudah mulai dibangun. Di dua lokasi ini akan kami hadirkan atraksi yang dapat menarik penonton untuk lokal maupun luar daerah dan luar negeri. Seperti Sumbawa ada lomba balapan kuda," katanya pula.