Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (2/5/2023), menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris anjlok 1,45 persen atau 108,30 poin menjadi 7.383,20 poin.
Indeks CAC 40 menguat 0,10 persen atau 7,66 poin menjadi 7.491,50 poin pada Jumat (28/4/2023), setelah terangkat 0,23 persen atau 17,18 poin menjadi 7.483,84 poin pada Kamis (27/4/2023), dan berkurang 0,86 persen atau 64,95 poin menjadi 7.466,66 poin pada Rabu (26/4/2023).
Pasar saham Paris ditutup pada Senin (1/5/2023) untuk libur Hari Buruh.
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya enam saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 34 saham lainnya mengalami kerugian.
Saham TotalEnergies SE, sebuah perusahaan energi dan perminyakan multinasional Prancis dan merupakan salah satu dari tujuh perusahaan minyak super besar, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 5,07 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan konstruksi dan konsesi asal Prancis Vinci SA yang tergelincir 3,08 persen; serta perusahaan properti dan pengembang real estat komersial multinasional Eropa yang berkantor pusat di Paris, Unibail-Rodamco-Westfield SE kehilangan 2,93 persen.
Sementara itu, saham STMicroelectronics NV, perusahaan teknologi yang merancang, mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan sirkuit terpadu semikonduktor, terangkat 1,53 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Baca juga: Wall Street beragam di tengah berlanjutnya kekhawatiran perbankan
Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan minuman beralkohol Pernod Ricard SA terdongkrak 0,96 persen; serta perusahaan yang menawarkan layanan manajemen hubungan pelanggan dan melakukan program untuk menarik pelanggan baru, Teleperformance SE menguat 0,72 persen.